Harga Tiket Turun, Garuda Pangkas Rute Domestik dan Internasional
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) bakal memangkas sejumlah rute penerbangan demi efisiensi. Di antara rute yang terdampak adalah yang menghubungkan daerah-daerah seperti Bangka Belitung, Morotai, Bima, hingga kota-kota di mancanegara seperti London dan Amsterdam.
Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara menjelaskan, keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan biaya operasional pada penerbangan, termasuk harga avtur dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Selain itu, penurunan tarif batas atas (TBA) harga tiket sebesar 15% juga menjadi alasan Garuda merombak rute penerbangannya.
Ari menjelaskan, TBA dan Tarif Batas Bawah (TBB) hanya berlaku di Indonesia saja. Namun, hal itu dinilainya membuat maskapai nasional sulit berkompetisi di luar negeri karena terkena banyak komponen biaya yang membebaninya.
Di antara komponen biaya itu seperti pengenaan PPN avtur sebesar 10% dan leasing pesawat di Indonesia sebesar 10%. "Saya bukan mau protes tapi apa adanya," kata Ari di hadapan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi VI dalam rangka Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (21/5).
(Baca: Jelang Mudik Lebaran, Sriwijaya Air Buka Tiga Rute Baru)
Ari menjelaskan, dengan beban operasional yang terus naik, kemampuan Garuda untuk mensubsidi penerbangan ke daerah yang tidak menguntungkan menjadi terbatas. "Kami tidak bisa lagi mensubsidi dari jalur-jalur gemuk seperti Surabaya, Denpasar, Yogyakarta ke daerah-daerah yang remote,"
Ari mengatakan, sebenarnya dia mendapatkan protes dari bupati yang daerahnya dikurangi penerbangannya seperti Bangka Belitung. Namun dia mengatakan, kerugian dari penerbangan ke daerah tersebut mencapai US$ 1,3 juta per 6 bulan.