OJK Minta Bank Mandiri Jelaskan Perubahan Saldo Jutaan Nasabahnya
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta PT Bank Mandiri (Persero) Tbk segera melaporkan permasalahan yang menyebabkan terjadinya perubahan dana nasabah akibat sistem eror pada saat proses backup data rutin, akhir pekan lalu. Bank pelat merah itu juga diminta menyampaikan langkah-langkah yang akan mereka lakukan.
Dalam siaran pers yang dirilis Minggu (21/7) malam, OJK meminta kejadian serupa tidak terulang lagi di kemudian hari. OJK pun akan terus memonitor upaya mitigasi yang dilakukan oleh Bank Mandiri dalam mengatasi masalah teknologi informasi di bank tersebut.
"Saat ini yang terpenting pelayanan sudah kembali normal dan mereka juga menjamin keamanan dana nasabah, sehingga tidak ada nasabah yang terkurangi haknya," kata Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Manajemen Strategis OJK Anto Prabowo, dalam siaran pers tersebut.
OJK pun menilai masalah yang dihadapi Bank Mandiri harus menjadi perhatian para pelaku industri perbankan lainnya. Semua bank di dalam negeri diminta terus mengkaji ulang fungsi teknologi informasi secara berkala untuk menegakkan tata kelola manajemen risiko operasional yang berhati-hati agar berjalan dengan baik.
Kajian berkala tersebut merupakan upaya peningkatan pelayanan perbankan dan upaya pencegahan agar masalah serupa tidak terulang lagi. Perbankan harus memiliki dan menerapkan standar operasional yang baik. Jika terjadi gangguan sistem, perbankan harus memprioritaskan aspek perlindungan konsumen terkait hak nasabah, termasuk pemulihan layanannya.
(Baca: Bank Indonesia Evaluasi Kasus Error Saldo Jutaan Nasabah Bank Mandiri)
Perubahan Saldo Nasabah Bukan Fraud
Sebelumnya, Manajemen Bank Mandiri memastikan bahwa perubahan drastis saldo rekening yang dialami nasabahnya bukan karena penipuan atau fraud. Perubahan saldo terjadi karena sistem eror saat proses backup data rutin.
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas menjelaskan, bila yang terjadi adalah fraud, seharusnya saldo nasabah berkurang. Namun, yang terjadi adalah saldo nasabah ada yang bertambah dan berkurang secara acak (random). Ia pun menjelaskan kronologi sistem eror yang menyebabkan 10% nasabahnya atau sekitar 1,5 juta nasabah mengalami perubahan saldo.
"Jadi ini tidak ada fraud, hanya terjadi gangguan saat backup data. Ini tengah kami perbaiki," kata Rohan saat Konferensi Pers di Plaza Mandiri, Jakarta, Sabtu (20/7). Gangguan semacam ini baru pertama kali dialami Bank Mandiri.
(Baca: Pakar IT Duga Saldo Bank Mandiri Berubah karena Faktor Human Error)