Luhut Minta Investor Baterai Mobil Listrik Bangun Pabrik di Jawa Barat
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meminta investor baterai lithium untuk mobil listrik ikut membangun pabrik di Jawa Barat. Investasi tersebut bisa mendekatkan produk kepada pabrik mobil listrik Hyundai.
"Kami lagi berunding bisa tidak bikin industri baterai litihium di daerah Karawang-Bekasi-Purwakarta supaya lebih praktis," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (23/7).
Sebelumnya, Contemporary Amperex Technologyy (CATL) memimpin kongsi bersama beberapa investor perusahaan otomotif raksasa global untuk memproduksi baterai mobil listrik di Morowali, Sulawesi Tengah.
Dalam konsorsium dengan nilai investasi US$ 4 miliar atau Rp 55,7 triliun tersebut, CATL bersama LG, Volkswagen, Mercedes, dan Tesla akan menggunakan teknologi baterai mobil listrik terbaru pada produksinya.
(Baca: Tesla hingga LG Investasi Pabrik Baterai Mobil Listrik di Morowali)
Pembangunan pabrik baterai lithium di Morowali ditargetkan selesai dalam tiga tahun. Hasil produksi pabrik baterai tersebut, menurut Luhut bisa diekspor ke luar negeri karena bahan baku nikel dan kobalt yang melimpah di Indonesia.
"Menurut saya, ini harus jadi pabrik terbesar karena ongkos lebih murah, orang-orang akan melihat teknologi yang bagus dan ongkos murah," ujar Luhut.
Upaya pemerintah menarik investasi baterai lithium untuk mobil listrik bukan tanpa alasan. Karena, industri mobil listrik segera dikembangkan di Indonesia.