Defisit Transaksi Berjalan Kuartal II Tembus 3% PDB Akibat Tiga Faktor

Agustiyanti
9 Agustus 2019, 10:49
dolar, defisit transaksi berjalan
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Ilustrasi. Bank Indonesia mencatat defisit transaksi berjalan pada kuartal II 2019 mencapai US$ 8,4 miliar.

Bank Indonesia atau BI mencatat defisit transaksi berjalan alias current account deficit (CAD) pada kuartal II 2019 mencapai US$ 8,4 miliar atau 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Defisit tersebut melebar dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar US$ 8 miliar.

Berdasarkan data yang dipublikasikan BI pada Jumat (9/8), meningkatnya defisit transaksi berjalan dipengaruhi oleh perilaku musiman repatriasi dividen, dan pembayaran bunga utang luar negeri. Selain itu, BI juga menyebut kondisi perekonomian global sedang tidak menguntungkan.

"Pada kuartal II 2019, defisit neraca pendapatan primer membesar didorong faktor musiman peningkatan kebutuhan repatriasi dividen dan pembayaran bunga utang luar negeri," jelas BI dalam laporan Neraca Pembayaran Indonesia kuartal II 2019.

(Baca: Pergerakan Yuan Stabil, Rupiah Dibuka Menguat Rp 14.234 per Dolar AS)

Di sisi lain, menurut dia, defisit transaksi berjalan juga disebabkan oleh memburuknya kinerja ekspor Indonesia pada kuartal II 2019 akibat harga komoditas yang tak bersahabat. Ekspor nonmigas tercatat turun dari kuartal I 2019 sebesar US$38,2 miliar menjadi US$ 37,2 miliar.

Adapun defisit migas meningkat dari US$ 2,2 miliar menjadi US$ 3,2 miliar.

(Baca: BI: Aliran Masuk Modal Asing Semester I Capai Rp 135,5 Triliun)

Di sisi lain, neraca transaksi modal dan finansial pada kuartal II 2019 masih mencatatkan surplus sebesar US$ 7,1 miliar, melonjak dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 4 miliar

Kendati demikian, secara keseluruhan neraca pembayaran pada kuartal II 2019 masih mencatatkan defisit sebesar US$2 miliar, membaik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 4,3 miliar.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...