Dari Akar Bajakah Sampai Sirsak, Berbagai Tanaman Penyembuh Kanker

Sorta Tobing
14 Agustus 2019, 09:45
Tanaman sirsak merupakan salah satu tanaman yang disebut berkhasiat sebagai obat kanker.
123RF.com/Paulo Leandro Souza de Vilela Pinto
Tanaman sirsak merupakan salah satu tanaman yang disebut berkhasiat sebagai obat kanker.

Tanaman bajakah mendadak viral. Penyebabnya, tiga siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) 2 Palangkaraya, Kalimantan Tengah, menemukan akar tanaman itu bisa menyembuhkan kanker payudara. Atas temuan tersebut, mereka mendapatkan medali emas di World Invention Creativity, Seoul, Korea Selatan, pada Juli lalu.

Ketiga siswa itu adalah Yazid, Anggina Rafitri dan Aysa Aurealya Maharani. Mereka memanfaatkan akar tanaman bajakah yang hidup di lahan gambut hutan Kalimantan Tengah. Warga setempat, terutama suku Dayak, telah lama menggunakannya untuk menyembuhkan penyakit.

Advertisement

Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran mengatakan, obat kanker dari keanekaragaman hayati di provinsi itu sudah terbukti bisa menyembuhkan seseorang warga yang menderita penyakit kanker. Setelah mengonsumsi obat dari akar bajakah, yang bersangkutan sembuh.

Karena itu, dalam waktu dekat ia akan segera mematenkan obat tersebut. "Takutnya kalau tidak dipatenkan diambil oleh negara lain," kata usai bertemu tiga siswa tersebut di Palangkaraya kemarin, Selasa (13/8), seperti dikutip dari Antara.

Kanker merupakan penyakit yang banyak diderita masyarakat Indonesia. Angka kejadian penyakit kanker di negara ini, menurut data Kementerian Kesehatan, mencapai 136,2 per 100 ribu penduduk. Indonesia berada pada urutan kedelapan di kawasan Asia Tenggara atau ke-23 se-Asia untuk jumlah penderita kanker.

Kepala Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Profesor Aru Sudoyo mengatakan, penderita kanker di Indonesia terus meningkat. “Tidak ada penurunan. Peningkatannya justru amat sangat,” katanya beberapa waktu lalu.

Naiknya jumlah penderita kanker, menurut dia, karena gaya hidup masyarakat semakin tidak sehat. Kurang olahraga dan makan terlalu banyak, seiring pula dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat, telah mendorong peningkatan penyakit mematikan itu.

Selain itu, faktor lain yang juga berkontribusi adalah kondisi lingkungan yang terus menghasilkan bahan pemicu kanker atau karsinogen, termasuk dari polusi udara dan makanan.

(Baca: Kualitas Udara Jakarta Buruk, Ini Efek Polusi Terhadap Kesehatan )

Aru menyarankan agar masyarakat bisa melakukan pencegahan sebelum penyakit kanker terdeteksi pada stadium lebih lanjut. Langkah pencegahan itu adalah gaya hidup sehat, rutin berolahraga, tidak merokok dan mengonsumsi makanan karsinogen, dan melakukan deteksi dini.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), prevalensi tumor atau kanker di Indonesia menujukkan peningkatan. Pada 2013 angkanya 1,4 per seribu penduduk. Lalu, tahun lalu angka kejadiannya naik jadi 1,79 per seribu penduduk. Provinsi dengan penderita kanker tertinggi adalah Daerah Istimewa Yogyarta, lalu Sumatera Barat, dan Gorontalo.

Dari semua jenis kanker yang dialami pasien perempuan, kanker payudara menempati posisi tertinggi. Angka kejadiannya sekitar 42,1 per 100 ribu penduduk, dengan rata-rata kematian 17 per 100 ribu penduduk.

Di posisi kedua adalah kanker rahim sebesar 23,4 per 100 ribu penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 per 100 ribu penduduk. Kedua jenis ini merupakan penyakit kanker terbesar yang dialami masyarakat Indonesia.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement