Papua Sempat Rusuh, Ritel Modern Berpotensi Rugi Rp 3 Miliar
Sejumlah anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) harus menutup toko ritelnya selama sepekan akibat kerusuhan yang terjadi di Papua. Ketua Aprindo Roy N. Mandey mengatakan peristiwa tersebut telah merugikan pelaku usaha maupun konsumen yang ingin memenuhi kebutuhannya.
Dia pun memperkirakan potensi kerugian sekitar Rp 2,5-3 miliar untuk setiap toko ritel modern. "Itu baru satu mal. Belum hitung jumlah toko di luar mal," kata Roy kepada katadata.co.id, Senin (3/9).
Adapun, beberapa ritel yang tutup meliputi Mal Jayapura, Mal Abepura, dan mal di daerah Sorong serta Manokwari. Khusus Mal Jayapura, ia memperkirakan jumlah pengunjung dapat mencapai 1.000-1.500 per hari.
Saat ramai, jumlah pengunjung dapat mencapai 2 ribu orang per hari. Satu pengunjung dapat berbelanja pada kisaran Rp 200-300 ribu.
Ia pun berharap kondisi di Papua dapat membaik. "Saat ini masih dalam status siaga, tapi sudah lebih kondusif," ujarnya.
(Baca: Pemerintah Batasi Akses Warga Negara Asing Kunjungi Papua)