Pedemo Dukung Firli Bahuri dan Revisi UU KPK Membuat Rusuh
Ratusan pedemo yang memberikan dukungan terhadap revisi Undang-undang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuat kericuhan di Gedung KPK, Jumat (13/9). Pedemo yang juga mendukung Irjen Firli Bahuri sebagai Ketua KPK ini, awalnya memulai demo dengan damai.
Sekitar 30 menit dari dimulainya demo atau sekitar pukul 14.30 WIB, pedemo melakukan pembakaran ban dan karangan bunga. Karangan bunga yang dibakar diambil dari pelataran KPK yang berisi pesan menolak revisi UU KPK.
(Baca: Firli Bahuri Pimpin KPK, ICW Sebut Harapan Bebas Korupsi Makin Jauh)
Dalam orasinya, salah satu pedemo menuntut Wakil Ketua KPK Saut Situmorang untuk mundur karena dianggap mematikan karakter Ketua KPK terpilih, Firli Bahuri. Saut sebelumnya menggelar konferensi pers menyatakan Firli dianggap melakukan dugaan pelanggaran etik.
Para pedemo ini melempar batu dan botol bekas minuman ke arah gedung KPK, bahkan mereka berupaya masuk ke dalam kantor KPK. Upaya mereka dihalangi pegawai KPK. Berdasarkan pantauan Katadata, bahkan terjadi baku hantam antara pedemo dan pegawai KPK yang hendak menghalangi mereka masuk ke dalam gedung.
Beberapa pedemo berhasil masuk Gedung KPK dan mencopot kain hitam yang menutupi logo KPK. Logo kain hitam dipasang sejak sejak Minggu (8/9) sebagai petanda duka bila revisi UU KPK disetujui dan pimpinan KPK ke depan diisi orang-orang bermasalah.
Sementara, pihak kepolisian yang berjaga nampak seolah membiarkan peristiwa itu terjadi. "Polisi malah menyalahkan kami," kata salah seorang pegawai KPK.
Polisi mengatakan para pedemo yang berjumlah 300 orang sudah mengantongi izin. Polisi pun membantah dianggap melakukan pembiaran.
"Kami punya beberapa metode pengamanan dan menerapkannya berdasarkan kekuatan personil yang ada di sini," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Bastoni Purnama.
(Baca: Saut Situmorang Mengundurkan Diri dari Jabatan Wakil Ketua KPK)