Pidato Trump Angkat Emas Dunia, Harga Logam Mulia Antam Naik

Agustiyanti
13 November 2019, 09:44
harga emas
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Ilustrasi. Harga emas dunia pagi ini naik 0,06% ke posisi US$ 1.457,8 per ons setelah turun ke level terendah dalam tiga bulan terakhir di posisi US$ 1.453,7 per ons pada Selasa (12/11).

Harga emas Antam hari ini, Rabu (13/11), naik Rp 2.000 per gram menjadi Rp 743 ribu per gram, seiring menguatnya harga emas dunia.

Mengutip Reuters, harga emas dunia pagi ini naik 0,06% ke posisi US$ 1.457,8 per ons setelah turun ke level terendah dalam tiga bulan terakhir di posisi US$ 1.453,7 per ons pada Selasa (12/11).

"Bullish yang terjadi pada logam mulia mencoba menstabilkan pasar setelah tekanan jual yang kuat baru-baru ini telah mendorong harga ke posisi terendah tiga bulan," Analis Senior Kitco Metals Jim Wyckoff mengatakan dalam sebuah catatan.

Pelemahan harga emas kemarin terjadi akibat meningkatnya selera investor pada aset berisiko di tengah pidato Trump yang tak memberikan informasi terkait progres kesepatan dagang dengan Tiongkok.

"Masalah untuk emas saat ini adalah imbal hasil (treasury AS) telah meningkat, probabilitas bahwa The Federal Reserve akan mengetat (kebijakan moneter) telah turun dan pasar saham telah kembali dengan sangat baik," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities .

 (Baca: Trump: Tiongkok Sangat Ingin Kesepakatan Dagang, AS yang Putuskan)

Pasar saham global dan imbal hasil obligasi AS naik tipis, sedangkan indeks S&P dan Nasdaq sempat mencapai rekor tertinggi.

"Ada optimisme yang dijaga (di pasar) dan kami cenderung percaya pada gagasan bahwa akan ada beberapa kesepakatan yang dilakukan, mungkin tidak sepenuhnya mencakup yang diperdebatkan oleh kedua belah pihak," kata Melek.

Namun, Trump dalam pidato di Economic Club New York tidak memberikan perincian baru tentang perang dagang jangka panjang pemerintahannya dengan Tiongkok.

Emas dianggap sebagai penyimpan nilai yang aman selama ketidakpastian ekonomi dan politik. Harga emas telah meningkat sekitar 13% sepanjang tahun ini di tengah kekhawatiran perang dagang AS-Tiongkok dan pelonggaran kebijakan moneter oleh bank sentral global.

(Baca: Rupiah Melemah Tertekan Pidato Trump Bahas Perang Dagang)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...