Mandiri Sebut Belum Ada Progres dari Proses Penyelamatan Bank Muamalat
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menyebut belum ada progres dari rencana penyelamatan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Beredar kabar Bank Mandiri tengah dalam pembicaraan untuk masuk ke Bank Muamalat yang sedang mengalami tekanan keuangan, meski skemanya belum terang.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Sulaiman Arif Arianto, ketika ditemui wartawan di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (26/11). Ia hanya menggelengkan kepala saat ditanya terkait progres pembicaraan tersebut. Dia pun tidak banyak memberikan komentar atas pertanyaan wartawan terkait penyelamatan Bank Muamalat.
Sulaiman mengatakan, masalah penyelamatan Bank Muamalat merupakan ranah pemegang saham Bank Mandiri, yaitu Kementerian Badan Usaha Milik Negara BUMN. "No comment. Itu sesuai dengan ranahnya Pak Wakil Menteri BUMN. Kami tidak dalam kapasitas untuk bicara itu," kata Sulaiman di Komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (26/11).
Berdasarkan beberapa informasi yang diperoleh Katadata.co.id, Bank Mandiri tidak masuk secara langsung dengan menyuntikkan dana kepada Bank Muamalat. Bank pelat merah itu hanya menyediakan bantuan asistensi.
Informasi tersebut diperkuat dengan kehadiran Sulaiman dalam pertemuan antara manajemen Bank Muamalat dengan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin, di Kantor Wapres, Jakarta, Senin (28/10). Dalam agenda tersebut juga hadir Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso.
(Baca: Tumpukan Kredit Seret Terus Sandera Muamalat)
Kementerian BUMN pun mengaku dilibatkan dalam diskusi penyelamatan bank syariah pertama di Indonesia ini. "Terserah OJK mau diapakan (Bank Muamalat). Kami tunggu saja karena OJK yang memiliki kewenangan sebagai pengawas," kata Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo ketika ditemui di Jakarta, Senin (11/11).
Ia juga enggan merinci opsi apa saja yang dikaji untuk menyelematkan bank syariah tertua di Indonesia itu. "Bank Himbara bisa untuk melakukan investasi (di Muamalat). Tapi, kalau untuk penyelamatan, kami bukan entitas yang berwenang," kata dia.