Harga Emas Antam Stagnan Meski Diterpa Aksi Trump soal Hong Kong

Agustiyanti
29 November 2019, 10:01
Ilustrasi emas batangab PT Aneka Tambang di butik Gedung Ravindo, Jakarta (14/10/2019). Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk pada Senin (14/10/2019) berada di angka Rp 754.000 per gram.
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi. Harga emas Antam hari ini stagnan seiring pergerakan harga emas dunia yang terbatas.

Harga emas Antam hari ini tak bergerak dari posisi kemarin sebesar Rp 744 ribu per gram seiring pergerakan harga emas dunia yang terbatas. 

Mengutip Reuters, harga emas dunia di pasar spot pagi ini  turun 0,08% ke posisi US$ 1.456,96 per ons. Pada perdagangan kemarin, harga emas juga bergerak pada kisaran yang sempit US$ 5 per dolar.

Harga emas  dipengaruhi oleh tindakan Presiden AS Donald Trump yang meneken undang-undang sebagai dukungan aksi demonstrasi di Hong Kong. Tindakan ini mengundang kemarahan Tiongkok yang kemudian memperingatkan AS untuk tidak ikut campur dan siap memberikan tindakan balasan.

"Namun, ini tampaknya tidak banyak mendukung harga emas. Peluang perjanjian tahap pertama sejak awal sudah tipis," ujar Analis Commerzbank Eugen Weinberg.

(Baca: Rupiah Melemah Terimbas Kemarahan Tiongkok ke Trump soal UU Hong Kong)

Ia menilai masih akan ada tekanan kuat pada harga emas. Namun, harga emas diperkirakan tetap di atas US$ 1.450 per ons. "Jika pasar ekuitas terus hijau, kemungkinan harga emas akan mendapat lebih banyak tekanan," jelas dia.

Di pasar saham global, reli empat hari mendekati rekor tertinggi akhirnya terhenti setelah keputusan Trump.

Harga emas telah tergelincir lebih dari 6% sejak September dari posisi tertinggi dalam enam tahun terakhir seiring reli pada pasar saham. Pertumbuhan ekonomi AS yang meningkat dan klaim pengangguran yang menurun menjadi sentimen utama, selain optimisme terkait kesepakatan dagang.

"Kekhawatiran pertumbuhan global sudah pasti mereda, tetapi tidak pergi, "kata John Sharma, Ekonom di National Australia Bank.

Dia menambahkan harga emas berpotensi meningkat bahkan jika kesepakatan dagang AS dan Tiongkok fase satu disahkan. Emas yang dianggap sebagai aset paling aman telah meningkat lebih dari 13% tahun ini akibat ketidakpastian politik dan ekonomi global, terutama akibat sengkata tarif.

(Baca: Hadapi Gejolak Global, BI Minta Pemerintah Gelontorkan Stimulus Fiskal)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...