Permintaan Lesu, Penjualan Semen Indonesia hingga Oktober Anjlok 4,1%

Image title
Oleh Ekarina
2 Desember 2019, 12:05
Permintaan Lesu, Penjualan Semen Indonesia Hingga Oktober Anjlok 4,1%.
Katadata | Arief Kamaludin
ilustrasi pabrik semen. Total penjualan semen domestik sampai dengan Oktober 2019 tercatat sebesar 56,10 juta ton, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2018

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) mencatat penurunan volume penjualan semen dalam negeri sebesar 4,1% menjadi 21,54 juta ton pada Januari-Oktober 2019. Turunnya penjualan tersebut antara lain disebabkan oleh lesunya permintaan pasar semen domestik.

Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan Semen Indonesia, Sigit Wahono mengatakan, melemahnya permintaan pasar domestik, juga menyebabkan persaingan industri semen kian ketat. 

Advertisement

Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), konsumsi semen di Indonesia hingga Oktober 2019 masih mengalami pelemahan sebesar 1,5% dibandingkan periode yang sama  2018.

(Baca: Pembangunan Properti Lesu, Penjualan Semen Turun Drastis)

Total penjualan semen domestik sampai dengan Oktober 2019 tercatat sebesar 56,10 juta ton, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2018 sebesar 56,97 juta ton.

Berdasarkan wilayah,  penurunan penjualan semen terbesar dialami Jakarta yang -11,3%, diikuti Jawa Tengah -9,9%, Sumatera -5,65% dan Jawa Timur -2,1%. Sejalan dengan pasar domestik yang menurun, ekspor semen juga anjlok hingga 18,6% ke level 1 juta ton. 

"Seiring dengan pelemahan pasar semen domestik, volume penjualan domestik perseroan juga tertekan," kata Sigit.

Sedangkan penjualan semen milik anak usaha perseroan yakni PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) atau yang sebelumnya dikenal dengan nama semen Holcim juga menurun sebesar 2,2% menjadi 8,47 juta ton.

(Baca: Volume Penjualan Merosot, Harga Saham Dua Emiten Semen Anjlok)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement