Semen Indonesia membukukan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 866,23 miliar pada semester pertama 2023. Laba tersebut naik tipis 3,1%.
Sebanyak 7 perusahaan BUMN menyumbang hingga 20% dari total emisi karbon dan gas rumah kaca Indonesia, yakni Pertamina, PLN, PTPN, Semen Indonesia, Pupuk Indonesia, Perhutani, dan MIND ID.
Semen Indonesia mencatat pendapatan naik 4,5% menjadi Rp 8,93 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 8,55 triliun. Sehingga laba ikut naik 11% menjadi Rp 562 miliar.
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) atau SIG mencatat pada tahun 2022, realisasi pencapaian belanja produk dalam negeri emiten semen pelat merah tersebut sebesar Rp 21,39 triliun
Laba bersih yang dapat diatribusikan Semen Indonesia kepada pemilik entitas induk naik 15,5% menjadi Rp 2,36 triliun di 2022. Naik dibandingkan periode yang sama 2021 Rp 2,04 triliun.
Semen Indonesia Grup mendapat persetujuan rights issue pada RUPSLB 4 November. Rencananya, perolehan dana akan digunakan untuk inbreng saham PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) dan pengembangan usaha.
Kerja sama terkait pemasangan PLTS di area operasional Semen Indonesia Grup dilakukan melalui anak usaha PTBA, PT Bukit Energi Investama dengan Semen Padang.
Tahun lalu, Semen Indonesia mulai memasarkan produk Mortar Indonesia, yakni semen instan dalam berbagai tipe yang dapat memberikan kemudahan bagi pelanggan dalam pengerjaan konstruksi.
Pemerintah diminta bertindak tegas terhadap produsen batu bara yang tidak memenuhi ketentuan DMO untuk industri setelah Semen Indonesia mengeluh kekurangan pasokan.