Utang Luar Negeri RI Bengkak jadi Rp 5.614 Triliun per November 2019
Bank Indonesia mencatat utang luar negeri atau ULN Indonesia pada November 2019 mencapai US$ 401,4 miliar atau sekitar Rp 5.614 triliun. Posisi utang tersebut tumbuh 8,3% dibanding periode yang sama 2018, melambat dibanding bulan sebelumnya yang tumbuh 12%.
Berdasarkan data statistik BI, utang luar negeri tersebut terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral yang mencapai US$ 201,4 miliar dan utang swasta US$ 200,1 miliar.
Adapun utang pemerintah tercatat tumbuh 10,1% dibanding periode yang sama tahun lalu mencapai Rp 198,6 miliar. Posisi utang tersebut lebih rendah dibandingkan dengan posisi pada bulan sebelumnya US$ 199,2 miliar.
"Posisi ULN pemerintah lebih rendah dari bulan sebelumnya karena pelunasan pinjaman bilateral dan multilateral yang jatuh tempo pada periode laporan," jelas BI dalam keterangan resmi, Rabu (15/1).
(Baca: BI Perkirakan Neraca Dagang Desember 2019 akan Surplus)
Menurut BI, pengelolaan ULN pemerintah masih diprioritaskan untuk membiayai pembangunan, dengan porsi terbesar pada beberapa sektor produktif, seperti sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial, konstruksi, jasa pendidikan, Pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib, serta jasa keuangan dan asuransi.