Bantah Harvard, Kemenkes Pamer Kemampuan Deteksi Virus Corona

Dimas Jarot Bayu
10 Februari 2020, 19:01
virus corona, kementerian kesehatan, harvard
ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang
Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Pontianak mengukur suhu badan penumpang pesawat yang tiba di Bandara Supadio, Kamis (6/2/2020). Kemenkes hari Senin (10/2) mengatakan RI punya cara untuk mendeteksi keberadaan virus corona.

Pemerintah membantah hasil penelitian Universitas Harvard bahwa Indonesia tak memiliki alat pendeteksi virus corona terbaru. Kementerian Kesehatan mengatakan mereka punya beberapa cara untuk mendeteksi virus tersebut. Salah satunya dengan metode bernama Polymerase Chain Reaction (PCR).

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenkes Siswanto mengatakan metode ini berbeda dengan pan-corona yang hanya mampu mendeteksi virus corona SARS dan MERS. Siswanto juga mengatakan mekanisme deteksi virus corona yang dilakukan pemerintah sesuai dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“Jadi artinya (deteksi menggunakan PCR) dengan suatu penggandaan DNA atau RNA, apakah betul itu adalah RNA dari n-CoV 2019,” kata Siswanto di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Senin (10/2).

(Baca: Erick Sebut Investasi dari Abu Dhabi Nyaris Batal akibat Virus Corona)

Dikutip dari laman Yourgenome.org, PCR merupakan teknik untuk mereplikasi jutaan DNA hanya dengan sampel yang minim. Metode ini ditemukan tahun 1983 oleh ilmuwan asal Amerika Serikat yakni Kary Mullis.

Teknik ini umum digunakan dalam riset medis dan biologi terutama untuk mengidentifikasi patogen selama infeksi dari suatu penyakit. Atas penemuannya ini, Mullis diganjar hadiah Nobel bidang kimia tahun 1993.

Tak hanya itu, Siswanto menyebut Kemenkes memiliki laboratorium rujukan nasional untuk penyakit infeksi. Di laboratorium tersebut, Kemenkes memiliki banyak mesin seperti Next Generation Sequencing (NGS) yang dapat digunakan mendeteksi virus corona.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...