Gojek Bocorkan Tiga Tips Kelola Bisnis Startup
Gojek merupakan startup pertama dan satu-satunya di Tanah Air yang berstatus decacorn alias memiliki valuasi US$ 10 miliar seperti Gojek. Chief Marketing Officer Gojek Ainul Yaqin membocorkan tiga poin yang dapat diikuti para startup untuk mengikuti jejak perusahaan ride hailing tersebut berada di posisi sekarang.
Pertama, perusahaan rintisan harus melibatkan karyawan secara emosional melalui visi dan misi yang jelas. Ainul menjelaskan, startup yang ingin sukses harus memiliki nilai (values) yang berdampak tak hanya bagi karyawan atau perusahaan melainkan bagi masyarakat luas.
(Baca: Strategi Gojek Tanpa “Bakar Uang” Kerek Transaksi GoFood 2 Kali Lipat)
Ia mencontohkan, dirinya bersedia belajar coding di usia yang tak lagi muda demi mengembangkan data-data yang dibutuhkan perusahaan. "Jadi, sebaiknya mereka (karyawan) mengetahui nilai-nilai yang ditanamkan perusahaan sejak awal," ujar Ainul dalam konferensi pers di kantornya, Jumat (14/2).
Kedua, tiap startup perlu menjalani proses pembelajaran secara teknis mulai dari bagaimana menggunakan data dan mengolahnya dengan tepat. "Sehingga, perlu dukungan dari para tim teknis perusahaan," ujar dia.
Ketiga, startup harus belajar dari para ahli bisnis agar mendorong perusahaannya untuk terus berkembang. "Pada akhirnya, di bisnis itu perusahaan harus membuat keuntungan," ujar Ainul.
Ia mencontohkan, startup bisa mulai belajar dari para ahli seperti dari perusahaan keuangan UBS, perusahaan konsultan McKinsey, hingga perusahaan akselerator Digitaraya, dan instansi lainnya.
(Baca: Mengejar Grab, Gojek Sudah Luncurkan 20 Cloud Kitchen)
Sebelumnya, Co-CEO Gojek Kevin Aluwi mengatakan perusahaannya ke depan bakal fokus mengembangkan inovasi dan mulai meninggalkan strategi promosi 'bakar uang' untuk layanan pesan antar GoFood. GoFood akan fokus meningkatkan pengalaman pengguna (user experience) guna mencapai target pertumbuhan transaksi dua kali lipat tahun ini.
Kevin mengatakan strategi “bakar uang” sudah banyak dilakukan startup begitu juga di industri pesan antar makanan seperti GoFood. Sejak 2018 Gojek berniat mengurangi strategi promosi itu dan fokus pada apa yang disebutnya sebagai strategi bisnis yang berkelanjutan.
Kevin optimistis bahwa user experience, kepuasan, dan loyalitas pelanggan merupakan salah satu kunci pertumbuhan jangka panjang perusahaan. “Karena itu kami melakukan pendekatan berbasis produk,” ujar dia dalam siaran pers pertengahan tahun lalu.