Laporan Keuangan Tiga Pilar Disclaimer, Sahamnya Masih Disuspensi BEI

Martha Ruth Thertina
17 Februari 2020, 12:58
AISA, TPS Food, Tiga Pilar Sejahtera Food, Laporan Keuangan
www.tigapilar.com

Bursa Efek Indonesia (BEI) tetap masih melakukan penghentian sementara perdagangan efek (suspensi) PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. Meskipun perusahaan telah menyampaikan laporan keuangan 2017 yang disajikan ulang, laporan keuangan 2018 yang sudah diaudit, dan laporan keuangan semester I.

“Bursa memutuskan untuk melakukan perpanjangan penghentian sementara perdagangan efek PT Tiga Pilar Sejahtera Food di seluruh pasar sejak sesi I perdagangan pada hari Senin, 17 Februari 2020 hingga pengumuman lebih lanjut,” demikian tertulis dalam surat pengumuman di situs BEI, Senin (17/2).

Advertisement

Dengan perpanjangan ini maka perdagangan saham perusahaan berkode bursa AISA tersebut telah lebih dari 2,5 tahun disuspensi. Suspensi berlangsung tepatnya sejak 5 Juli 2018, seiring masalah keuangan yang dialami perusahaan hingga harus menunda pembayaran bunga surat utang kepada investornya.

(Baca: TPS Food Sajikan Ulang Lapkeu 2017, Rugi Membengkak Jadi Rp 5 Triliun)

Masalah di perusahaan tersebut berlanjut seiring kisruh direksi dengan pemegang saham yang menuding adanya manipulasi laporan keuangan 2017. Kisruh ini berujung pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang meminta perusahaan menyajikan ulang laporan keuangan 2017.

Penyampaian laporan keuangan selanjutnya pun terlambat. Perusahaan baru menyampaikan laporan keuangan 2017 yang disajikan ulang, laporan keuangan 2018 yang sudah diaudit, dan laporan keuangan semester I pada 11 Februari 2020 lalu.

BEI menjelaskan, pihaknya memutuskan untuk melanjutkan suspensi lantaran akuntan publik yang mengaudit laporan keuangan AISA -- Ernst & Young (EY) -- memberikan opini disclaimer alias tidak memberikan pendapat atas laporan keuangan 2017 dan 2018.

Sesuai Surat Edaran Nomor SE-008/BEJ/08-2004 tentang suspensi perusahaan tercatat bahwa bursa bisa melakukan suspensi bila laporan keuangan auditan perusahaan memperoleh opini disclaimer sebanyak dua kali berturut-turut atau sebanyak satu kali opini tidak wajar alias adverse.

Halaman:
Reporter: Happy Fajrian
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement