Bursa Saham Asia Rontok Tertekan Kekhawatiran Corona, IHSG Anjlok 1,3%
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Senin (24/2) ditutup turun 1,28% ke level 5.807,05. Pelemahan IHSG seiring rontoknya bursa-bursa saham utama Asia akibat kekhawatiran penyebaran virus corona yang meningkat.
Bursa saham Korsel Kospi ditutup anjlok 3,87%, Kuala Lumpur Composite Index 2,69%, Hang Seng Index turun 1,79%. Lalu, Strait Times Index turun 1,22% dan Shanghai Composite Index 0,28%.
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama menilai, penyebaran virus corona masih memberikan dampak yang signifikan terhadap pasar modal. Hal ini terutama akibat terdapat peningkatan tajam kasus infeksi virus tersebut di Korea Selatan, Italia, dan Iran.
"Di sisi lain, perkembangan data-data makro ekonomi masih minim positive high market impact," kata Nafan kepada Katadata.co.id pada hari ini.
(Baca: Rupiah Jeblok ke 13.871 per Dolar AS Tertekan Penyebaran Virus Corona)
Selain itu, kondisi politik di Malaysia yang sedang memanas, turut menjadi sentimen negatif pada pasar modal. "Terkait dengan pengunduran diri Mahathir Mohammad sebagai PM, turut mempengaruhi pelemahan indeks," katanya.
Banyaknya sentimen dari regional kawasan Asia Tenggara dan global yang terjadi pada hari ini, membuat investor beralih ke aset-aset aman seperti emas dan dolar AS ketimbang saham. Dilansir Bloomberg, harga emas di pasar berjangka Comex pada pagi ini naik 0,87% ke level US$ 1.663 per ons, meneruskan penguatan akhir pekan lalu sebesar 1,75%.
Sementara itu harga emas di pasar spot global pada akhir pekan lalu naik 1,47% ke level US$ 1.643,41, sedangkan pagi ini hingga pukul 10.24 WIB harganya naik 1,07% ke level US$ 1.661,03 per ons.
(Baca: Infeksi Virus Corona Melonjak, Indeks Saham Korsel KOSPI Rontok 3,75%)
Indeks dalam negeri tercatat minim transaksi dengan nilai hanya mencapai Rp 5,84 triliun yang berasal dari kegiatan jual-beli 6,21 miliar unit saham. Tercatat 320 saham terkoreksi, 121 saham stagnan, dan 101 saham naik.
Pada perdagangan hari ini, investor asing melakukan jual bersih mencapai Rp 471,09 miliar di pasar reguler. Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk paling banyak dilepas asing dengan nilai bersih Rp 271,7 miliar. Harga saham BBRI pun turun 0,44% ke level Rp 4.490 per saham.