13 Orang Diduga Terjangkit Virus Corona di Indonesia
Pemerintah menyebut terdapat 227 pasien dalam pengawasan atau PDP terkait virus corona. Dari jumlah tersebut, dua orang telah dinyatakan positif, sedangkan 13 orang diduga terjangkit atau suspect covid-19 di Indonesia.
PDP merupakan kategori pasien yang memiliki gejala relatif berat dan serupa dengan virus corona, seperti batuk, pilek, demam, dan sesak nafas.
“13 kasus suspect di rumah sakit dalam kondisi diisolasi. Lainnya negatif,” kata Achmad Yurianto, juru bicara pemerintah dalam penanganan virus corona di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (6/3).
Dari 13 orang yang menjadi suspect, Yurianto menyebut empat orang masuk dalam klaster Jakarta. Mereka pernah melakukan kontak dekat dengan pasien yang telah dinyatakan positif corona.
Keempatnya juga mengalami gejala influenza tingkat sedang, seperti batuk, pilek, dan demam. “Kemudian kami tracing bahwa mereka influenza setelah kontak dengan kasus 1 dan kasus 2,” kata Yurianto.
(Baca: Kerugian Ekonomi akibat Virus Corona Berpotensi Capai Rp 4.962 Triliun)
Menurut Yurianto, empat suspect Covid-19 di klaster Jakarta telah diisolasi. Mereka juga telah diperiksa sampelnya di laboratorium.
Hasil pemeriksaan diharapkan sudah ada pada Jumat (6/3) sore. “Karena sudah diambil spesimennya bersamaan dengan hasil kasus 1 dan 2,” kata Yurianto.
Lebih lanjut, pemerintah juga mengawasi dua kelompok lainnya, yakni kru kapal pesiar Diamond Princess dan World Dream. Kedua kelompok tersebut saat ini tengah diobservasi di Pulau Sebaru Kecil.
Menurut Yurianto, 188 kru World Dream telah diperiksa dan dinyatakan negatif virus corona. Sebanyak 68 dari 69 kru Diamond Princess juga dinyatakan negatif dari virus mematikan tersebut. Sedangkan satu awak dipisahkan dan sedang dalam pemeriksaan ulang.
“Ini ada yang kami pisahkan satu orang. Meski fisiknya baik, tapi kami curigai dia suspect tertular Covid-19 dan sudah diisiolasi di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan,” kata Yurianto.
(Baca: Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Februari Turun jadi US$ 130 M)