Pekan Depan, Jokowi Akan Gelar Ratas RS Virus Corona Pulau Galang
Renovasi rumah sakit khusus pasien virus corona Covid-19 di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau, diperkirakan butuh waktu sebulan. Pemerintah akan melakukan rapat terbatas atau ratas guna membahas rencana itu pada Rabu nanti.
Selain menangani pasien positif virus corona, tempat layanan kesehatan ini akan dipakai untuk pencegahan virus tersebut. “Saya dengar Rabu besok, sekitar tiga hari lagi, akan di-ratas-kan terkait rumah sakit ini,” ucapnya dalam sebuah diskusi di Jakarta, Minggu (8/3).
Pemerintah berencana membangun fasilitas dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. “Ada skema dan struktur yang diatur oleh WHO mengenai rumah sakit penanganan wabah seperti ini,” kata Ngabalin.
(Baca: Jokowi Targetkan Renovasi RS Corona Pulau Galang Rampung Sebulan )
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono sebelumnya mengatakan proses renovasi fasilitas kesehatan di Pulau Galang mulai dilakukan apda Rabu lalu. Keberadaannya menjadi penting di tengah semakin mewabahnya virus corona Covid-19.
Pemilihan lokasinya berdasarkan akses transportasi yang mudah. “Kalau di Pulau Sebaru ada ombak besar itu susah (keluar-masuk),” ucap Basuki.
Pulau Galang merupakan tempat pengungsian para warga Vietnam pascaperang saudara 1979-1997. Pulau ini memiliki berbagai fasilitas, termasuk barang pengungsian, tempat ibadah, rumah sakit, dan sekolah yang dapat menampung sekitar 250 ribu orang. Rencananya, rumah sakit khusus pasien virus corona akan memakai gedung lama fasilitas kesehatan di sana.
(Baca: Rumah Sakit Non-Rujukan Diminta Siapkan Ruang Isolasi Penderita Corona)
Jumlah Suspect Virus Corona Bertambah Jadi 23 Orang
Jumlah orang yang diduga terinfeksi atau suspect virus corona Covid-19 sampai dengan Minggu siang (8/3) bertambah 12 orang dibanding sehari sebelumnya menjadi 23 orang. Saat ini petugas kesehatan terus melakukan pemeriksaan terhadap ke-23 orang itu.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan pemeriksaan ini berlangsung berkali-kali. “Umumnya dilaksanakan seminggu, tujuh kali pemeriksaan,” ucapnya dalam keterangan pers di Kantor Istana Presiden, Jakarta.
Banyak laporan rumah sakit di luar negeri melakukan pemeriksaan bahkan sampai delapan kali sampai menjadi positif terinfeksi virus itu. Jadi, pasien yang baru sekali dilakukan tes dan hasilnya negatif, tidak akan langsung dipulangkan. “Karena itu, 23 suspect ini masih kami tahan di rumah sakit untuk observasi lebih lanjut,” kata Yurianto.
(Baca: Achmad Yurianto, Dokter Militer yang Jadi Jubir Penanganan Corona)
Keberhasilan pengendalian penyakit ini, menurut dia, adalah bagaimana memutus rantai penularan dengan mengisolasi kasus poisitf. Langkah pemerintah sekarang tidak semata melakukan protokol pengobatan penderitanya.
Sejauh ini lebih dari 54 ribu orang telah sembuh dari Covid-19 di seluruh dunia karena imunitas para pasien yang meningkat. Peningkatan ini menjadi acuan pemerintah dalam menangani orang yang terinfeksi virus corona.