Umrah Terhenti, Bagaimana Cegah Corona Bagi Umat Muslim di Negara Lain

Sorta Tobing
9 Maret 2020, 13:00
umrah berhenti sementara, arab saudi, haji 2020, virus corona, virus korona
ANTARA FOTO/REUTERS/Ganoo E
Umat muslim memakai masker pelindung untuk mencegah penularan virus korona, saat melakukan ibadah umrah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Kamis (27/2).

Gara-gara virus corona, Arab Saudi menghentikan sementara ibadah umrah ke kota suci Mekah dan Madinah bagi penduduknya dan warga negara asing. Hal ini seiring laporan adanya lima kasus Covid-19 di Negeri Petrodolar tersebut.

Pemerintah setempat tidak mau mengambil risiko penyebaran virus yang meyerang saluran pernapasan itu meluas dan menginfeksi para jemaah. Saat ini masih ada 4.800 jemaah asal Indonesia yang melaksanakan umrah dan ziarah di Tanah Suci.

“Menurut catatan kami, per tanggal 15 Maret seluruh jemaah Indonesia akan pulang semuanya sesuai jadwal,” kata Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama Arfi Hatim di Jakarta, Minggu (8/3), seperti dikutip dari Kontan.co.id.

Penjemputan para jemaah itu akan memakai pesawat Garuda Indonesia. Arab Saudi saat ini masih mengizinkan maskapai penerbangan Indonesia ke negaranya. Namun, kedatangan pesawat tersebut harus dengan jaminan kosong atau tak berpenumpang.

(Baca: Usai Sterilisasi Corona, Saudi Buka Kembali Masjidil Haram dan Nabawi)

Sampai sekarang belum jelas apakah penghentian sementara akan berpengaruh pula ke ibadah haji 2020.  Dari grafik Databoks di bawah ini terlihat para peziarah yang datang ke negara itu terus meningkat dalam lima tahun terakhir.

Jumlahnya mencapai 7,5 juta orang sepanjang tahun Hijriah 1440 atau 2018/2019. Keputusan penghentian kegiatan ibadah ini dipastikan akan mengurangi pendapatan pariwisata Arab Saudi.

Bukan hanya umrah, ibadah umat Islam di beberapa negara juga harus disesuaikan untuk mencegah penyebaran virus corona. Indonesia termasuk yang melakukan hal serupa. Berikut daftarnya:

1. Indonesia

Dalam surat edaran Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia yang diteken Jusuf Kalla pada Senin pekan lalu, para jemaah yang mengalami batuk, demam, dan flu untuk salat di rumah. Seluruh jajaran pimpinan wilayah, daerah, cabang, dan ranting untuk melakukan sanitasi bersama di masjid dan musala.

Kegiatan sanitasi itu termasuk menjaga kebersihan karpet dan alat salat lainnya. Lantai masjid atau musala, tempat wudhu dan toilet perlu dibersihkan dengan cairan disinfektan secara teratur. Imbauan ini termasuk pula meminta jemaah untuk membawa sendiri sajadah atau kain bersih sebagai alat sujud.

Saat ini jumlah penderita virus corona di Indonesia adalah 6 orang. Jumlah terduganya, per 8 Maret kemarin,  mencapai 23 orang.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...