Pasar Kecewa Penanganan Corona, Rupiah Kian Lemah ke Rp 15.172 per US$
Nilai tukar rupiah pada perdagangan pasar spot Selasa (17/3) sore melemah 1,61% ke level Rp 15.172 per dolar AS. Pelemahan mata uang Garuda disebabkan pasar yang kecewa dengan penanganan pasien virus corona atau Covid-19 di Indonesia.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dipublikasikan Bank Indonesia pukul 10.00 WIB, rupiah melemah 1,78% ke level Rp 15.083 per dolar AS.
Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengungkapkan, rumah sakit di Indonesia saat ini masih belum siap menangani pasien virus corona. "Ini menjadi alasan pasar kecewa terhadap pelaksanaan di lapangan yang tidak sesuai dengan arahan pemerintah," kata Ibrahim kepada Katadata.co.id, Selasa (17/3).
(Baca: Pasien Positif Corona Bertambah Jadi 172, IHSG Ditutup Anjlok 4,99%)
Apalagi saat ini pandemi sudah merebak ke kota-kota kecil di Indonesia dengan fasilitas rumah sakitnya kurang memenuhi syarat. Sehingga, rumah sakit di daerah tersebut belum siap menampung pasien pandemi corona.
Ia melanjutkan, tekanan pandemi corona di Indonesia kepada perekonomian yang diprediksi akan berlangsung hingga kuartal II 2020 juga menambah sentimen negatif terhadap rupiah. Hingga Selasa sore, terdapat 172 kasus positif virus corona di Indonesia atau bertambah 38 pasien dibandingkan hari sebelumnya.
"Puncak penyebaran virus corona diperkirakan terjadi pada Mei 2020, di mana bersamaan dengan bulan puasa dan Idul Fitri," kata dia.
(Baca: Jumlah Pasien Positif Virus Corona RI Terus Meningkat jadi 172 Orang)
Di sisi lain, rupiah juga melemah akibat dolar AS yang terus menguat yang didorong pemangkasan suku bunga Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) menjadi 0%. "Tindakan darurat terbaru ini menunjukkan bahwa perekonomian AS semakin digerogoti akibat wabah corona," ujarnya.
Pemotongan suku bunga yang lebih cepat ini untuk mencegah gangguan pasar keuangan yang menurun selama krisis keuangan global akibat corona. Pasar saham AS juga anjlok sejak pekan lalu karena kekhawatiran investor dengan kekhawatiran resesi ekonomi global karena masyarakat mengkarantina diri di rumah.
Selain rupiah, mayoritas mata uang Asia turut melemah. Mengutip Bloomberg, yen Jepang turun 0,88%, dolar Singapura 0,25%, dolar Taiwan 0,12%, won Korea Selatan 1,46%, peso Filipina 0,34%, yuan Tiongkok 0,28%, ringgit Malaysia 0,97%, dan baht Thailand 0,47%. Hanya dolar Hong Kong dan rupee India yang menguat masing-masing 0,01% dan 0,27%.
(Baca: Penyebaran Corona RI Mirip Korea, Peneliti Perkirakan Berakhir April)