Jakarta Darurat Corona, Anies Janjikan Bantuan untuk Pekerja Infomal
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan berencana memberikan bantuan bagi para pekerja di sektor informal. Alasannya, kelompok pekerja tersebut yang paling terdampak oleh kebijakan pembatasan interaksi sosial warga untuk menekan penyebaran pandemi corona di Jakarta..
"Kami sudah menghitung dan memiliki datanya mengerucut pada bantuan-bantuan Pemprov DKI yang menerima subsidi ada 1,1 juta orang. Itu semua akan mendapat bantuan secara bertahap," ujar Anies saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Jumat (20/3).
Menurut Anies, upaya tersebut merupakan konsekuensi yang diambil dari keputusannya meningkatkan status ibu kota menjadi darurat corona selama dua pekan. Meski demikian, besaran nilai bantuan yang akan diterima para pekerja sektor informal tersebut masih dihitung.
"Jadi ini punya konsekuensi yang tidak sederhana, karena orang-orang yang mengandalkan pekerjaan harian akan terdampak," kata dia.
Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah resmi menetapkan status tanggap darurat wabah virus corona selama 14 hari atau sejak 20 Maret hingga 2 April 2020.
(Baca: DKI Jakarta Berstatus Darurat Corona, Anies Minta Kantor Tutup 14 Hari)
Status darurat corona ditetapkan karena Pemprov DKI Jakarta menilai saat ini ibu kota telah menjadi episentrum penyebaran virus corona secara nasional. Kondisi ibu kota dikatakan Anies, semakin memburuk dengan jumlah penderita yang positif terus bertambah.
Keputusan tersebut juga telah dipertimbangkan dengan beberapa pihak seperti Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri), yang bertugas menjaga keamanan serta tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 dan pemerintah pusat.
"Hari ini ditetapkan sebagai tanggap darurat bencana Covid-19 untuk masa waktu 14 hari ke depan dan dapat diperpanjang sesuai kondisi," kata Anies, Jumat (20/3).
Hingga hari ini, jumlah kasus positif corona secara nasional sebanyak 369 orang atau bertambah 60 orang dibanding hari sebelumnya. Kasus baru paling banyak berasal dari DKI Jakarta, yakni sebanyak 32 kasus baru.
(Baca: Anies Baswedan: 25 Orang Tenaga Medis DKI Jakarta Positif Corona)