Anies Usul Bantuan Tunai untuk Pekerja Informal, DPRD: Butuh Rp 4 T
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana mengucurkan bantuan tunai pada warga miskin dan pekerja informal guna melewati masa sulit akibat pandemi corona. Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta M Taufik memperkirakan dibutuhkan anggaran mencapai Rp 4 triliun guna menggelontokan bantuan sosial tersebut.
"Data lama jumlah itu kan 1,1 juta orang miski, tapi belum ada data tambahan baru. Kurang lebih perlu dana sekitar Rp 3 triliun hingga Rp 4 triliun, DKI Jakarta bisa untuk itu," ujar Taufik di Jakarta, Kamis (26/3).
Taufik menjelaskan bantuan tunai tersebut dapat diambil dari anggaran biaya tak terduga atau BTT. Sejumlah anggaran yang tidak prioritas, seperti anggaran untuk formula E, LRT, perjalanan dinas pegawai, hingga penanaman modal daerah dapat direalokasikan untuk anggaran BTT.
(Baca: Atasi Pandemi Corona, Anggota G20 Sepakat Genjot Pasokan Alkes)
Anggaran BTT juga dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan alat pelindung diri bagi tenaga medis, Kendati demikian, saat ini Pemprov DKI telah mendapat bantuan APD sebanyak 40 ribu unit.
Ia pun menegaskan pihaknya akan mempermudah Pemda untuk merelokasi anggaran guna kepentingan penanganan wabah virus corona. Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Kemendagri Nomor 20 tahun 2020.
Sebelumnya, Anies menjelaskan pemberian bantuan tunai kepada pekerja informal dibutuhkan lantaran mereka paling terdampak oleh kebijakan pembatasan interaksi sosial warga untuk menekan penyebaran pandemi corona di Jakarta.
(Baca: Corona Meluas, China Larang Warga Asing Masuk Mulai Nanti Malam)
Ini merupakan konsekuensi yang diambil dari keputusannya untuk meningkatkan status ibu kota menjadi darurat corona selama dua pekan.
"Kami sudah menghitung dan memiliki datanya mengerucut pada bantuan-bantuan Pemprov DKI yang menerima subsidi ada 1,1 juta orang. Itu semua akan mendapat bantuan secara bertahap," ujar Anies saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Jumat (20/3).
Hingga Kamis (26/3), terdapat 893 kasus positif virus corona di Indonesia, bertambah 103 orang dibanding sebelumnya. Juru bicara penanganan virus corona Achmad Yurianto menyebut Provinsi DKI Jakarta masih mendominasi kasus virus corona.