Kematian Tembus 10 Ribu, AS dalam Kondisi Terburuk Pandemi Corona

Agustiyanti
7 April 2020, 08:40
kasus virus corona, kasus di amerika serikat, pandemi corona, virus corona
ANTARA FOTO/REUTERS/Friso Gentsch/Pool /wsj/dj
Ilustrasi. Total kasus virus corona saat ini telah menembus 1,3 juta, terbanyak di Amerika Serikat.

Jumlah kasus positif virus corona di seluruh dunia mencapai lebih dari 1,3 juta dengan total kematian mencapai lebih dari 74 ribu orang. Amerika Serikat saat ini berada dalam kondisi terburuk dengan penambahan jumlah kasus baru dan kematian tertinggi akibat pandemi tersebut.

Hanya dalam enam minggu, jumlah kematian di Amerika Serikat akibat virus corona yang semula nihil melesat menjadi lebih dari 10 ribu orang. Berdasarkan data John Hopkins University, total kasus di AS kini mencapai lebih dari 356 ribu dan kematian sebanyak 10.500.

Peningkatan kasus terjadi di berbagai penjuru AS. Gubernur Michigan menyebut rumah sakit kehabisan persediaan kritis dalam tiga hingga enam hari lagi. Kamar mayat di New Orleans sudah kehabisan ruangan, sementara New York, New Jersey, dan Detroit disebut akan melihat puncak kematian di rumah sakit pada pekan ini.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menyebut kemungkinan akan lebih banyak kematian akibat virus corona dari yang disadari. "Mungkin salah diklasifikasi sebagai kematian akibat pneumonia karena tidak ada hasil tes positif," jelas lembaga tersebut dikutip dari CNN, Selasa (7/4).

(Baca: Gejala Covid-19 Memburuk, PM Inggris Boris Johnson Dipindahkan ke ICU)

Namun ada juga tanda-tanda kemajuan di New York yang menjadi epicentrum asal penyebaran virus corona di AS. Jumlah kematian tidak meningkat setajam sebelumnya. Total korban tewas di sana mencapai 4.758 pada hari Senin, naik dari 4.159 pada hari sebelumnya.

"Meskipun tidak ada yang merupakan kabar baik, kemungkinan perataan kurvalebih baik daripada peningkatan yang telah kita lihat," kata Gubernur New York Andrew Cuomo.

Presiden Donald Trump sebelumnya mengatakan dua pekan ini akan menjadi yang terberat dalam melawan pandemi corona dan banyak kematian. "Ini mungkin akan menjadi minggu terberat antara minggu ini dan minggu depan dan sayangnya, akan ada banyak kematian, tetapi kematian jauh lebih sedikit daripada jika mitigasi tidak dilakukan," ujar Trump.

Sementara harapan wabah mulai melambat muncul di Eropa karena jumlah infeksi baru dan kematian mulai melambat, menurut data pada akhir pekan lalu.

Angka-angka ini mendorong para pemimpin Eropa untuk mencari strategi keluar dari lockdown atau karantina nasional dengan tetapmendesak publik untuk menjaga disiplin selama masa pemulihan.

Italia, pusat pandemi Eropa, melaporkan angka kematian COVID-19 harian terendah selama lebih dari dua minggu pada hari Minggu. Badan Perlindungan Sipil mengatakan telah terjadi kenaikan 525 kematian dari sehari sebelumnya, peningkatan harian terkecil sejak 19 Maret, menurut catatan Reuters.

(Baca: Jepang Tetapkan Status Darurat Corona, Siapkan Stimulus Rp 15.978 T)

Namun pada Senin, terjadi penambahan 636 kematian sehingga total terdapat 16.523 orang telah meninggal akibat virus corona. Italia telah mencatat 132.547 kasus virus korona hingga saat ini dan menerapkan beberapa pembatasan paling kejam di dunia dengan memaksakan penutupan nasional pada 12 Maret.

Adapun terdapat isyarat pemerintah tengah mencari cara untuk melonggarkan langkah karantina tersebut. "Kurva telah mulai turun dan jumlah kematian sudah mulai menurun," kata direktur lembaga kesehatan nasional ISS Italia, Silvio Brusaferro, dikutip dari CNBC.

Sejumlah negara di Eropa lainnya juga mulai mencatatkan penurunan jumlah kematian. Saat ini, lima negara di Eropa memiliki kasus positif virus corona terbanyak setelah Tiongkok.

Berdasarkan data Worldometers.info, Spanyol memiliki kasus positif terbanyak mencapai 136 ribu, posisi kedua setelah AS. Kemudian di posisi ketiga ada Italia, lalu Jerman dengan 103 ribu kasus dan Prancis sebanyak 98 ribu kasus.

Sementara di seluruh dunia, total kasus virus corona saat ini telah menembus 1,3 juta. Hampir 75 ribu orang meninggal dunia, sedangkan lebih dari 260 ribu orang berhasil sembuh.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...