Singapura hingga AS Larang Zoom, Kominfo Buat Aplikasi Rapat Online

Fahmi Ahmad Burhan
13 April 2020, 11:18
Singapura hingga AS Larang Zoom, Kominfo Buat Aplikasi Rapat Online
ANTARA
Ilustrasi, video conference

Beberapa negara seperti Singapura, Australia, Taiwan, Amerika Serikat (AS) hingga Jerman melarang pemakaian aplikasi rapat online Zoom, karena alasan keamanan data pengguna. Di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berencana membuat aplikasi serupa sebagai alternatif.

Kementerian Pendidikan Singapura melarang penggunaan Zoom di sekolah-sekolah. Sebab, salah satu sekolah yang membuat kelas Geografi di Zoom berisi 36 siswa disusupi seseorang tidak dikenal. Kejadian itu dikenal dengan nama Zoombombing.

Orang asing itu kemudian menyebarkan gambar-gambar tidak senonoh di tengah pembelajaran. Karena itu, Kementerian Pendidikan Singapura berencana membawa kasus ini ke kepolisian. 

"Ini insiden yang sangat serius," kata Divisi Teknologi Kementerian Singapura Aaron Loh dikutip dari The Guardian, pada akhir pekan lalu (11/4). (Baca: Zoom Diragukan Keamanannya, Ini 8 Aplikasi Lain untuk Rapat Virtual)

Sebagai tindakan pencegahan, para guru diminta tidak menggunakan Zoom sementara waktu dalam proses pembelajaran online. "Kami akan menangguhkan penggunaan Zoom sampai masalah keamanan ini diselesaikan," kata Loh.

Menanggapi kasus tersebut, Zoom menyatakan komitmennya untuk meningkatkan keamanan. "Kami berkomitmen untuk menyediakan alat dan sumber daya yang dibutuhkan para pendidik pada platform yang aman dan terlindungi," kata Kepala Pemasaran Zoom Janine Pelosi, melalui pesan elektronik.

(Baca: Privasi Data Diragukan, Zoom Rekrut Mantan Kepala Keamanan Facebook)

Untuk pembelajaran, Zoom sebenarnya sudah memperbaiki pengaturan default mereka. Pengguna bisa mengaktifkan ruang tunggu virtual dan memastikan hanya host yang dapat berbagi layar secara default.

Selain Singapura, pemerintah Taiwan melarang badan publik menggunakan Zoom. Dikutip dari BBC.com, larangan itu muncul setelah Zoom kedapatan mengalihkan panggilan ke Tiongkok.

Pemerintah Taiwan pun menyarankan badan publik menggunakan aplikasi dari Google atau Microsoft untuk rapat online. (Baca: Elon Musk Potong Gaji Karyawan Tesla 30% Akibat Pandemi Corona)

Para peneliti dari Citizen Lab mengungkapkan bahwa Zoom menggunakan enkripsi non-standar untuk mengalihkan panggilan dari Amerika Utara ke Tiongkok. Peneliti pun memperingatkan bahwa Zoom tidak cocok digunakan untuk pemerintahan atau bisnis karena khawatir spionase. 

Angkatan Pertahanan Australia (The Australian Defence Force) juga melarang anggotanya menggunakan Zoom. Larangan itu muncul setelah komedian asal Australia Hamish Blake mengisengi pengguna Zoom.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...