Singapura Targetkan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Dimulai Agustus
Jumlah institusi yang akan menjajal kandidat vaksin virus corona Covid-19 kembali bertambah. Singapura menargetkan uji klinis antivirus yang dibuat mereka akan dimulai pada bulan Agustus mendatang.
Saat ini vaksin yang dikembangkan Duke-NUS Medical School bersama Arcturus Therapeutics asal Amerika Serikat itu akan diuji kepada hewan. Jika berjalan mulus, uji coba kepada manusia akan dimulai beberapa bulan lagi.
“Jika sukses, prosesnya bisa lebih cepat lagi,” kata Profesor Ooi Eng Eong Wakil Direktur Program Penyakit Menular NUS Medical School dikutip dari The Straits Times, Jumat (17/4).
(Baca: FBI: Peretas yang Didukung Negara Berusaha Bobol Riset Vaksin Covid-19)
Singapura akan memiliki penuh hak cipta atas vaksin ini, sedangkan Arcturus Therapeutics memproduksi dan memasarkannya ke seluruh dunia. Antivirus ini juga dikembangkan berbasis mRNA dengan teknologi baru.
“Vaksin semacam itu memiliki keuntungan lebih cepat dan murah untuk diproduksi daripada vaksin konvensional yang berbasis virus yang dilemahkan," kata Prof Ooi.
Sedangkan Universitas Oxford menargetkan vaksin Covid-19 akan tersedia pada bulan September 2020 mendatang. Mereka mengatakan uji coba klinis antivirus akan dimulai dua pekan lagi.
Padahal banyak ahli memperkirakan pengembangan vaksin corona akan memakan waktu 12 hingga 18 bulan. Namun ahli Vaksinologi Universitas Oxford Profesor Sarah Gilbert mengatakan target tersebut dapat tercapai jika semua proses berjalan dengan sempurna.
“Ini bukan hanya dugaan, setiap pekan kami memiliki lebih banyak data untuk dipelajari,” kata Sarah awal pekan ini (13/4).
(Baca: LBM Eijkman-PMI Siapkan Plasma Darah Obati Pasien Covid-19 yang Kritis)