Investor Sambut Kebijakan New Normal, IHSG Naik 1,78% ke 4.626,8
Indeks harga saham gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan hari pertama pasca libur panjang lebaran, Selasa (26/5), naik hingga 1,78% ke level 4.626,79. Rencana penerapan new normal alias situasi kenormalan baru di tengah pandemi corona, menjadi angin segar yang mendongkrak indeks.
"Indonesia mulai menerapkan 'new normal ' dan mengerahkan protokol kesehatan secara masif yang ditinjau langsung oleh Presiden Jokowi hari ini," ujar analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi, kepada Katadata.co.id sore ini.
Tidak hanya di Indonesia, rencana sejumlah negara untuk melonggarkan karantina wilayah alias lockdown juga turut menopang kenaikan indeks pada bursa saham global.
"Kenaikan indeks di beberapa negara ini sejalan dengan spekulasi investor terhadap pembukaan lockdown yang akan kembali merangsang pertumbuhan ekonomi," kata Lanjar.
(Baca: Usai Libur Panjang, IHSG Dibuka Menguat 1,18% di Level 4.599,74)
Di kawasan Asia, indeks Nikkei 225 di bursa Jepang memimpin setelah lompat hingga 2,55%. Indeks Hang Seng di bursa Hong Kong menyusul dengan 1,88% di tengah isu penerapan undang-undang keamanan nasional baru oleh Tiongkok.
"Beijing berusaha meyakinkan Hong Kong bahwa peradilannya akan tetap independen di bawah undang-undang keamanan nasional yang baru," kata Lanjar.
Kemudian indeks Kospi di Korea Selatan menyusul dengan kenaikan 1,76%, kemudian indeks Stock Exchange Thailand (SET) naik 1,74%, indeks Straits Times di Singapura melesat 1,39%, serta indeks Shanghai Composite di Tiongkok naik 1,01%.
Sementara itu di kawasan Eropa, indeks FTSE 100 Inggris mengawali perdagangan hari ini dengan kenaikan yang meyakinkan sebesar 1,65%, dan indeks Xetra Dax di Frankfurt, Jerman, naik 0,6%. Bursa berjangka Amerika Serikat (AS) Dow Jones Index Future pada saat bersamaan melejit hingga 1,97%.
(Baca: Rencana Mal Buka Kembali saat New Normal Dongkrak Harga Saham Ritel)
Adapun perdagangan pada sesi kedua hari ini lebih aktif dengan total saham yang diperdagangkan mencapai 7,83 miliar unit, dengan nilai transaksi harian mencapai Rp 8,7 triliun. Adapun, naiknya IHSG disokong oleh 246 saham yang berakhir di zona hijau, sementara 152 saham berakhir di zona merah dan 153 saham tak bergerak.
Sektor aneka industri yang ditutup naik 6,54% paling kuat menopang laju IHSG. Saham PT Astra International Tbk (ASII), yang akhir pekan lalu menyelesaikan transaksi penjualan PT Bank Permata Tbk (BNLI) kepada Bangkok Bank, ditutup meroket hingga 9,07% menjadi Rp 4.330 per saham.
Selain itu, sektor lainnya yang juga menopang laju IHSG hari ini yaitu sektor industri dasar yang naik 2,8%. Saham pendorongnya adalah PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) yang naik 3,25% menjadi Rp 7.150 per saham, serta PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang naik 3,26% menjadi Rp 1.265 per saham.
Meski IHSG ditutup naik, investor asing masih melepas saham-sahamnya di pasar modal dalam negeri. Tercatat, investor asing melakukan penjualan saham dengan nilai bersih (net sell) mencapai Rp 220,64 miliar di seluruh pasar.
(Baca: Caplok Pinehill, Anak Usaha Indofood Perluas Pasar ke Afrika dan Eropa)