WHO Sebut Benua Amerika Jadi Episentrum Baru Corona
Episentrum penyebaran virus corona Covid-19 di dunia kembali bergeser. Setelah Tiongkok dan Eropa, kali ini organisasi kesehatan dunia (WHO) menyatakan pusat pandemi telah berpindah ke Benua Amerika.
Ini lantaran kasus corona terus meningkat terutama di wilayah Amerika Latin. Direktur WHO untuk Wilayah Amerika sekaligus Kepala Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO) Dr Carissa Etienne juga menyoroti secara khusus Brazil yang terus mengalami lonjakan kasus signifikan dalam sepekan terakhir.
Dilansir dari Reuters, total kasus positif corona di benua ini telah mencapai 2,4 juta orang dengan angka kematian 143 ribu orang. Dari laman Worldometers, hingga Rabu (27/5), kasus Covid-19 terbanyak di Amerika Serikat dengan jumlah 1,7 juta kasus. Di bawahnya ada Brazil dengan 394.507 orang terinfeksi.
“Sekarang saatnya untuk tetap kuat, waspada, dan secara agresif menerapkan langkah-langkah kesehatan masyarakat yang terbukti,” kata Etienne dikutip dari CNN, Rabu (27/5).
(Baca: Peneliti AS Temukan Kain yang Bisa Melemahkan Virus Corona)
Peru dan Chile juga merupakan negara Amerika Latin yang dilanda pandemi corona secara serius. Jumlah kasus positif Covid-19 di Peru mencapai 129.751 orang atau berada di peringkat 12 dunia. Sedangkan angka infeksi corona Chile sebanyak 77.961 kasus.
“Itu tanda bahwa penularan masih meningkat di negara-negara ini,” kata Etienne.
Pernyataan Etienne ini disampaikan di tengah adanya perlawanan terhadap pembatasan di sejumlah negara. Presiden Brazil Jair Bolsonaro mengkritik para gubernur yang masih mengkarantina wilayahnya. Sedangkan di Chile muncul unjuk rasa karena minimnya pasokan pangan saat lockdown.
"Sekarang bukan saatnya bagi negara-negara itu untuk mengurangi pembatasan," ujar Etienne.
Sedangkan Amerika Serikat akhir pekan lalu juga telah membekukan rute penerbangan dari Brazil untuk mengurangi potensi penularan Covid-19.
(Baca: Ilmuwan Tiongkok: Virus Corona yang Ditemukan Baru Puncak Gunung Es)