Dorong Ekspor APD, 6 Perusahaan Tekstil Kantongi Standar WHO

Image title
24 Juni 2020, 13:38
Dorong Ekspor APD, 6 Perusahaan Tekstil Kantongi Standar WHO.
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/hp.
Pekerja membuat kostum Alat Pelindung Diri (APD). Asosiasi mencatat, hingga kini sudah ada 6 perusahaan APD yang telah mengantongi standar WHO.

Pemerintah telah resmi membuka keran ekspor alat pelindung diri (APD) dan masker ke berbagai negara. Untuk menangkap peluang tersebut, hingga saat ini setidaknya sudah ada enam perusahaan yang lolos uji standar ISO 16604 Class 2 serta memenuhi standar organisasi kesehatan dunia atau WHO.

Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menyatakan, baju APD bersertifikasi ISO 16604 Class 3 memiliki ketahanan terhadap masuknya bakteri atau virus dengan ukuran yang sangat kecil. ISO 16604 Kategori kelas 3 berkualitas lebih tinggi dibandingkan tingkat kelas 2 atau ISO 16604 Class 2. 

Bahan tersebut telah diuji oleh Intertek Headquarter yang berbasis di Cortland, New York, Amerika Serikat. Sertifikasi ini wajib dipenuhi para produsen APD yang ingin memasok produknya untuk kebutuhan tenaga medis dunia untuk menjamin keamanan dan keselamatan mereka.

(Baca: Ekspor APD Dibuka, Pemerintah Diminta Mewajibkan Pemakaian Bahan Lokal)

Sekretaris Eksekutif API, Rizal Tanzil Rakhman mengatakan, hingga saat ini produksi APD dalam negeri terus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan ekspor. Dia berharap, pemerintah segera menyelesaikan seluruh persyaratan yang dibutuhkan agar ekspor segera berjalan untuk kembali menggerakkan industri strategis nasional ini.

"Sekarang sudah ada enam perusahaan yang memproduksi APD dengan standar internasional seperti PT Sritex, PT SUM, Leading Garmen, PT APF dan Busana Apparel serta PT Pan Brothers," kata Rizal kepada Katadata.co.id, Rabu (24/6).

Menurut dia, jika ekspor APD dapat berjalan sesuai rencana, diharapkan mampu memulihkan kinerja industri tekstil dan garmen yang sempat terpukul cukup dalam akibat pandemi. Pasalnya, sejak merebaknya pandemi virus corona di Indonesia pertumbuhan industri tekstil dan produk tekstil terkontraksi hingga minus 1,24%.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...