Kemendag Perkuat Strategi Penetrasi Pasar Ekspor Lada

Rizky Alika
24 Juni 2020, 21:11
Kemendag Perkuat Strategi Penetrasi Ekspor Lada.
ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI
Tanaman lada yang ada di ladang milik Daniel (37) di Dusun Sungai Langer, Desa Mengkiang,Kalimantan Barat. Kementerian Perdagangan menyiapkan sejumkah startegi peningkatan pasar ekspor lada.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyiapkan sejumlah strategi untuk memperluas pasar ekspor lada. Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Kasan Muhri mengatakan ada enam langkah dalam diversifikasi ekspor lada di pasar global.

"Kami promosi dan mencari buyer potensial," kata dia dalam sebuah webinar, Rabu (24/6).

Advertisement

Menurutnya, Indonesia perlu fokus pada produk diversifikasi dan pengembangan pasar ekspor. Selain itu, diperlukan juga peningkatan food safety dan protokol kesehatan dalam memproduksi lada, terlebih di tengah ketatnya standar pangan masyarakat dunia saat ini. 

Selanjutnya, meningkatkan daya saing produk lada melalui penguatan kualitas, seperti dengan sertifikasi Indikasi Geografis (IG), sertfikasi halal, dan sertifikasi organik.

(Baca: Jokowi Minta Petani Perluas Pilihan Tanam Komoditas Pertanian)

Strategi lainnya, meningkatkan penguatan jejaring atase perdagangan untuk mencari pembeli dan membuat market intelligence. Selain itu, atase perdagangan juga dianggap memiliki peran penting dalam membantu kegiatan promosi dagang di pasar global, terutama dalam hal branding. 

Kemendag juga berupaya meningkakan peran Indonesia pada sidang Komunitas Lada Internasional (IPC). "Lalu optimalkan sistem resi gudang untuk menjaga kualitas lada," ujar dia.

Kasan mengatakan, dalam mempromosikan komoditas asli Indonesia, pemerintah menemui sejumlah hambatan. Misalnya, terkait penjualan lada dalam bentuk mentah menyebabkan negara pesaing lada kerap mencampur produknya untuk meningkatkan nilai tambah.

Selain itu, dia mengakui komoditas lada sangat sensitif terhadap bakteri Salmonella. Sehingga, perlu ada pengetatan regulasi penggunaan insektisida Chlorpyrifos dan Chlorpyrifos-methyl khusus untuk  produk pangan.

Selama pandemi Covid-19, Kemendag mencatat terajadi penurunan permintaan lada dunia. Hal ini tak lain karena adany penerapan karantina wilayah di berbagai negara. Padahal, lada masih dibutuhkan untuk menjaga imunitas tubuh di tengah pandemi.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement