Pemerintah Diminta Genjot Ekspor ke Negara Nontradisional

Rizky Alika
28 Mei 2019, 10:45
Pelabuhan ekspor
Arief Kamaludin | Katadata

Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta mengatakan, pemerintah perlu mendorong ekspor ke pasar nontradisional. Menurutnya, Indonesia masih memiliki negara tujuan ekspor yang potensial, seperti Tanzania, Kenya, Mesir, Afrika Selatan, dan Nigeria.

"Pemerintah harus fokus membuka pasar ekspor baru. Negara Afrika bisa menjadi potensi ekspor Indonesia," kata dia di Hotel Pullman, Jakarta, Senin (28/5).

Berdasarkan data Bank Dunia dan United Nation (UN) Comtrade, Tanzania memiliki potensi pasar yang besar berdasarkan populasi penduduknya, yaitu sebanyak 57,3 juta jiwa. Sementara, kontribusi ekspor Indonesia ke Tanzania saat ini baru 0,15%. Adapun komoditas utama ekspor Indonesia ke Tanzania meliputi minyak kelapa sawit dan turunannya sebesar 77,7%.

Selain itu, Kenya memiliki potensi pasar sebesar 49,7 juta jiwa, namun kontribusi ekspor Indonesia masih 0,17%. Komoditas utama yang dapat diekspor ke sana meliputi minyak kelapa sawit dan turunannya sebesar 65,2%.

Kemudian, potensi pasar Nigeria mencapai 190,9 juta jiwa. Namun, kontribusi ekspor Indonesia baru sebesar 0,23%. Komoditas utama ekspor ke Nigeria terdiri dari kertas ddan kertas karton sebesar 23,6%.

(Baca: Di Balik Membesarnya Defisit Neraca Dagang Indonesia)

Di luar negara tersebut, Arif juga menyebutkan ada potensi ekspor yang besar ke India dan Tiongkok untuk produk nonmigas. Bila pemerintah dapat bersinergi dalam mengembangkan pasar ekspor, Arif menilai pertumbuhan ekspor sebesar 7% per tahun dapat tercapai.

Hal ini juga harus diiringi dengan diversifikasi produk ekspor Indonesia. Salah satu contohnya, diversifikasi produk seperti sereal, garam dan sulfur, kimia anorganik, minyak atsiri dan resinoid, wewangian, kosmetik atau toilet, serta alas kaki.

Berdasarkan data UN Comtrade 2018, ekspor sereal baru berkontribusi sebesar 0,04% terhadap total ekspor, sementara pertumbuhan secara tahunannya mencapai 1.624% (year on year/yoy). Kemudian, sumbangan ekspor garam dan sulfur mencapai 0,18% terhadap ekspor nasional dengan pertumbuhan 53% (yoy).

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...