Jokowi Beri Tenggat Jawa Timur selama 2 Pekan Turunkan Kasus Corona
Presiden Joko Widodo memberi tenggat waktu dua pekan bagi provinsi Jawa Timur untuk mengendalikan angka penularan virus corona. Hal ini dinilai penting, mengingat kasus positif corona di Jawa Timur merupakan yang terbanyak kedua nasional saat ini.
Total kasus positif corona di Jawa Timur hingga Rabu (24/6), tercatat sebanyak 10.298 orang. Sementara itu, kasus kematian akibat corona di Jawa Timur hingga kemarin telah menebus 750 orang atau merupakan yang tertinggi se-Indonesia.
"Saya minta dalam waktu dua minggu ini pengendaliannya betul-betul kita lakukan," kata Jokowi di Gedung Grahadi Surabaya, Jawa Timur, Kamis (25/6).
(Baca: Gugus Tugas Soroti 5 Provinsi dengan Lonjakan Drastis Kasus Corona )
Menurutnya, upaya pengendalian laju penularan corona di Jawa Timur harus dilakukan secara terintegrasi. Dia pun mengimbau semua pihak harus ikut terlibat dalam pengendalian corona di Jawa Timur, mulai dari provinsi, kota, kabupaten, rumah sakit, hingga desa.
Secara khusus, Presiden juga menyoroti situasi perkembangan virus Surabaya. Pasalnya, kota tersebut menjadi wilayah penyumbang kasus corona tertinggi di Jawa Timur.
"Tidak bisa Surabaya sendiri. Gresik harus dalam satu manajemen, Sidoarjo harus dalam satu manajemen, dan kota kabupaten lainnya," kata Jokowi.
Kepala Negara juga meminta agar pemeriksaan corona dapat dilakukan secara masif. Pelacakan kontak dan isolasi pun harus diakukan secara agresif diikuti peningkatan penanganan pasien corona.
"Ini saya kira diteruskan dengan jumlah yang lebih banyak," kata Jokowi.
Jokowi juga menitipkan pemerintah daerah di Jawa Timur bisa membuat rencana cadangan dalam penanganan corona. Selain itu, dia meminta keberadaan rumah sakit darurat, sumber daya manusia (SDM), hingga kebutuhan tempat tidur untuk isolasi betul-betul disiapkan dengan baik.
(Baca: Jokowi: Kasus Masih Meningkat, Ancaman Virus Corona Belum Berakhir)
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga meminta agar semua tokoh agama dan tokoh masyarakat dapat mensosialisasikan protokol kesehatan dalam mencegah penularan corona. Sosialisasi harus terus dilakukan secara berulang agar masyarakat dapat memahami dan mematuhi protokol kesehatan yang ada.
"Saya akan memantau terus, mengikuti dan melihat data-data yang ada di Provinsi Jawa Timur. Kita harapkan dalam dua minggu ini betul-betul ada penurunan yang signifikan, baik R0 dan Rt," kata dia.
Lonjakan Kasus
Pemerintah sebelumnya menyatakan ada beberapa provinsi dengan lonjakan kasus virus corona Covid-19 paling signifikan dari 15 hingga 21 Juni 2020. Wilayah dengan kenaikan tinggi adalah Kalimantan Tengah.
Anggota Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, kasus corona di Kalimantan Tengah meningkat 97% dari 90 menjadi 178. "Di sini pemerintah dapat melihat dalam waktu seminggu provinsi mana yang alami peningkatan kasus lebih tinggi, "kata Dewi dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (24/6).
Posisi Kalimantan Tengah disusul oleh Bali yang mengalami peningkatan kasus corona sebanyak 94,3%. Dewi mengatakan jumlah kasus corona di Pulau Dewata naik dari 159 orang menjadi 309 orang sepekan lalu.
Di Sumatera Selatan, kasus corona meningkat sebanyak 49,2% dari 262 orang menjadi 391 orang. Sementara di Jawa Tengah, Dewi menyebut angka positif Covid-19 meningkat dari 444 orang menjadi 609 orang atau 37,2%.
“Di Jawa Barat naik 32,1% dari 196 orang menjadi 259 orang,” katanya.
Adapun mengenai data kasus corona di Indonesia hingga Rabu kemarin, rinciannya bisa dilihat dalam grafik databoks berikut: