3.606 Orang Tewas, Gugus Tugas Kecewa Ada yang Sebut Corona Konspirasi

Dimas Jarot Bayu
13 Juli 2020, 13:35
3.606 Orang Tewas, Gugus Tugas Kecewa Ada yang Sebut Corona Konspirasi
ANTARA FOTO/Septianda Perdana/foc.
Ilustrasi, sejumlah Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) mengikuti rapid test COVID-19 di Medan, Sumatera Utara, Selasa (7/7/2020).

Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyayangkan ada beberapa pihak yang menganggap virus corona sebagai bagian dari konspirasi dan direkayasa. Padahal, 3.606 orang di Indonesia meninggal dunia akibat pandemi ini hingga kemarin sore (12/7).

Bahkan, data Worldometers menunjukkan 571.674 orang tewas akibat virus itu secara global. “Ini nyata. Fakta," kata Doni di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (13/7).

Oleh karena itu, Doni meminta masyarakat memahami bahwa corona sangat berisiko. Utamanya, bagi warga lanjut usia dengan umur di atas 60-70 tahun.

(Baca: Survei: Sebagian Warga Jakarta Percaya Virus Corona Buatan Manusia)

Corona pun rentan menginfeksi orang-orang yang memiliki penyakit bawaan, seperti hipertensi, diabetes, jantung, ginjal, kanker, asma, TBC, dan lainnya. "Covid-19 ini ibaratnya malaikat pencabut nyawa bagi mereka yang rentan," kata Doni.

Ia menegaskan bahwa pemerintah akan terus berupaya menekan laju penularan corona dan angka kematiannya. Salah satu caranya, gencar menyosialisasikan protokol kesehatan secara efektif dan masif.

Upaya sosialisasi juga akan melibatkan sosiolog, antropolog, psikolog, dan tokoh masyarakat. "Penekanan Bapak Wakil Presiden (Ma'ruf Amin) untuk melibatkan para ulama di seluruh daerah agar program sosialisasi ini betul-betul dipahami dengan baik," kata Doni.

(Baca: Riset: Pengguna Facebook & YouTube Percaya Teori Konspirasi Corona)

Pemerintah juga akan terus memeriksa, menelusuri, dan merawat pasien terjangkit corona. Ketiga upaya ini akan difokuskan di delapan provinsi yang paling besar kasus positif coronanya. 

Provinsi tersebut antara lain Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, dan Papua. "Ada strategi yang sangat positif yang kami lihat di Papua melakukan penegakan disiplin berdasarkan kearifan lokal. Kami lihat kasus di Papua menurun dan angka sembuhnya alami peningkatan," ujar Doni.

(Baca: Kekecewaan Bill Gates ke Media Sosial & Upayanya Temukan Vaksin Corona)

Reporter: Dimas Jarot Bayu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...