Direksi Ramai-ramai Jual Saham, Bagaimana Efeknya ke Harga BBCA?
Jajaran direksi PT Bank Central Asia Tbk kompak menjual sahamnya sepanjang pekan lalu dengan total nilai transaksi mencapai Rp 20,26 miliar. Lalu, bagaimana pergerakan harga saham BBCA ketika direksi melakukan transaksi?
Direktur BCA Henry Koenaifi yang pertama kali melakukan penjualan, yaitu pada 7 Juli 2020 sebanyak dua kali transaksi yang masing-masing melepas 100 ribu unit saham. Pada transaksi pertama, Henry menjual saham BCA di harga Rp 29.925 per saham, sementara transaksi berikutnya menjual Rp 29.950 per saham.
Keesokan harinya, Henry kembali menjual saham BCA dalam satu kali transaksi dengan jumlah yang lebih sedikit, yaitu 10 ribu unit saham, tetapi di harga yang lebih mahal Rp 30.750 per saham. Dari dua hari transaksi tersebut, Henry mengantongi dana senilai Rp 6,29 miliar.
Pada hari pertama Henry menjual saham, saham BBCA di akhir perdagangan ditutup menguat 0,93% menjadi Rp 29.950 per saham. Sementara, pada laju saham BBCA di keesokan harinya, meroket hingga 3,51% di Rp 31.000 per saham.
(Baca: Dirut dan Direksi BCA Jual Saham, Kantongi Dana Miliaran Rupiah)
Sehari setelahnya atau pada 9 Juli 2020, Direktur BCA Lianawaty Suwono mengikuti langkah penjualan tersebut. Ia tercatat melakukan transaksi penjualan sebanyak dua kali. Lianawaty melepas 50 ribu unit saham di harga berbeda yaitu Rp 31.025 per saham dan Rp 31.050 per saham. Dari hasil penjualan itu, dia mengantongi dana senilai Rp 3,1 miliar.
Di hari yang sama, Direktur BCA Rudy Susanto juga melakukan dua kali transaksi penjualan saham. Pertama, dia menjual 145,5 ribu unit saham di harga Rp 31.000 per saham, lalu sebanyak 54,5 ribu unit saham di harga Rp 31.025 per saham. Nilai total transaksinya menjadi Rp 6,2 miliar.
Masih di hari yang sama, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja juga melakukan penjualan dalam satu kali transaksi sebanyak 50 ribu unit saham di harga Rp 31.050 per saham. Dana yang dikantongi oleh Jahja pada hari itu senilai Rp 1,55 miliar.
Penjualan pada 9 Juli 2020, menjadi hari paling ramai Direksi BCA melepas sahamnya. Pada hari itu pula, saham BBCA di Bursa Efek Indonesia tercatat turun hingga 1,61% di harga Rp 30.500 per saham.
Namun, langkah Jahja melakukan penjualan saham BBCA tidak berhenti sampai di situ. Jahja pada 10 Juli 2020 kembali melakukan penjualan sebanyak dua kali transaksi. Pertama, Jahja melepas 25 ribu unit saham di harga Rp 31.100 per saham. Lalu, kembali melepas 25 ribu unit saham namun di harga Rp 31.125 per saham.
(Baca: Harga Saham Sektor Tambang Melesat, IHSG Sesi I Ditutup Naik 0,25%)
Di hari kedua Jahja melepas saham, dia mengantongi dana senilai Rp 1,55 miliar. Dengan demikian, Bos BCA itu mengantongi Rp 3,1 miliar dalam dua hari transaksi penjualan saham.
Tidak hanya Jahja yang melakukan penjualan saham pada 10 Juli 2020, Direktur BCA lain, Erwan Yuris Ang juga melakukan penjualan. Dalam sekali transaksi, di menjual sebanyak 50 ribu unit sahamnya di harga Rp 31.150 per saham, sehingga dia mengantongi dana senilai Rp 1,55 miliar dari penjualan tersebut.
Saham BBCA di perdagangan pasar saham pada 10 Juli 2020, ditutup menguat hingga 1,64% di harga Rp 31.000 per saham.
Adapun pada perdagangan hari pertama setelah Direksi BCA ramai-ramai melepas sahamnya, Senin (13/7), saham BBCA ditutup turun 0,4% di harga Rp 30.875 . Di awal perdagangan, harganya sempat menguat 0,64% di level Rp 31.200 per saham tetapi terus bergerak ke zona merah, bahkan sempat turun hingga 0,96% di Rp 30.700 per saham.
Tabel Penjualan Saham BBCA oleh Direksi periode 7-10 Juli 2020 | |||||||||
No | Nama | Tanggal Transaksi | Jumlah Saham Sebelum Transaksi | Jumlah Saham Setelah Transaksi | Saham yang Ditransaksikan | Harga Pelaksanaan | Nilai Transaksi | Nilai Transaksi per Orang | Total Transaksi Seluruhnya |
1 | Jahja Setiaatmadja | 9-Jul-20 | 8,105,463 | 8,055,463 | 50,000 | Rp31,050 | Rp1,552,500,000 | Rp3,108,125,000 | Rp20,265,737,500 |
2 | Jahja Setiaatmadja | 10-Jul-20 | 8,055,463 | 8,030,463 | 25,000 | Rp31,100 | Rp777,500,000 | ||
3 | Jahja Setiaatmadja | 10-Jul-20 | 8,030,463 | 8,005,463 | 25,000 | Rp31,125 | Rp778,125,000 | ||
4 | Henry Koenaifi | 7-Jul-20 | 1,118,098 | 1,018,098 | 100,000 | Rp29,925 | Rp2,992,500,000 | Rp6,295,000,000 | |
5 | Henry Koenaifi | 7-Jul-20 | 1,018,098 | 918,098 | 100,000 | Rp29,950 | Rp2,995,000,000 | ||
6 | Henry Koenaifi | 8-Jul-20 | 918,098 | 908,098 | 10,000 | Rp30,750 | Rp307,500,000 | ||
7 | Lianawaty Suwono | 9-Jul-20 | 274,186 | 224,186 | 50,000 | Rp31,025 | Rp1,551,250,000 | Rp3,103,750,000 | |
8 | Lianawaty Suwono | 9-Jul-20 | 224,186 | 174,186 | 50,000 | Rp31,050 | Rp1,552,500,000 | ||
9 | Rudy Susanto | 9-Jul-20 | 560,411 | 414,911 | 145,500 | Rp31,000 | Rp4,510,500,000 | Rp6,201,362,500 | |
10 | Rudy Susanto | 9-Jul-20 | 414,911 | 360,411 | 54,500 | Rp31,025 | Rp1,690,862,500 | ||
11 | Erwan Yuris Ang | 10-Jul-20 | 1,319,131 | 1,269,131 | 50,000 | Rp31,150 | Rp1,557,500,000 | Rp1,557,500,000 | |
Sumber: Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia yang diolah oleh Katadata.co.id |
Kenaikan harga saham BCA selama ini juga menjadi penyumbang kekayaan pemiliknya, Michael Hartono dan Budi Hartono. Kakak beradik ini hingga kini menempati posisi pertama orang terkaya di Indonesia.