Kasus dan Laju Insidensi Corona Surabaya Masih Tertinggi di Jawa Timur
Surabaya masih menjadi kota dengan jumlah kasus positif virus corona terbanyak di Jawa Timur. Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, ada 7.538 kasus positif corona di Surabaya hingga Minggu (12/7).
Kabupaten Sidoarjo menempati posisi kedua dengan kasus positif corona terbanyak di Jawa Timur, dengan 2.280 orang. Posisi berikutnya ada Kabupaten Gresik dengan 1.154 kasus positif corona.
“Kalau lihat angka (positif corona) tertinggi ada di Kota Surabaya,” kata anggota Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah di Gedung BNPB, Jakarta, Rabu (15/7).
(Baca: Kasus Corona RI Bertambah 1.591, Hampir 40% Berasal dari Jatim-Jakarta)
Tak hanya berdasarkan jumlah kasus, menurutnya Surabaya juga memiliki laju insidensi tertinggi di Jawa Timur. Laju insidensi di Surabaya tercatat sebesar 251,2 kasus per 100 ribu penduduk.
Insidensi dalam epidemiologi merupakan jumlah kasus baru dari satu penyakit yang dilaporkan pada periode tertentu.
Selain Surabaya, Sidoarjo memiliki laju insidensi tertinggi kedua di Jawa Timur, yakni 113,96 kasus per 100 ribu penduduk. Adapun, Mojokerto memiliki laju insidensi sebesar 100,76 kasus per 100 ribu penduduk.
“Di Surabaya jauh lebih cepat penularannya,” katanya.
Lebih lanjut, BNPB juga mencatat Surabaya memiliki tingkat kematian corona tertinggi di Jawa Timur. Dia mencatat tingkat kematian akibat corona di Surabaya mencapai 22,06 kasus per 100 ribu penduduk.
(Baca: Positif Corona RI Bertambah 1.681 Kasus, Didominasi Orang Tanpa Gejala)
Berikutnya ada Sidoarjo yang kembali menempati posisi kedua pada kasus kematian akibat corona dengan 6,59 kasus per 100 ribu penduduk. Sementara, tingkat kematian akibat corona di Gresik sebesar 6,19 kasus per 100 ribu penduduk.
Berdasarkan data ini, Dewi menilai pengendalian corona di Surabaya harus benar-benar dilakukan secara intensif. Bila tidak ditangani serius, dia khawatir jumlah kasus, laju insidensi, dan tingkat kematian akibat corona di Surabaya akan semakin tinggi.
“Surabaya harus belajar. Ini harus dijaga,” ujarnya.
Kasus Virus Corona Nasional
Secara keseluruhan, jumlah kasus positif virus corona di Indonesia hingga kini masih mencatat kenaikan tinggi. Berdasarkan laporan data pemerintah pada Selasa (14/7) jumlah kasus baru corona meningkat 1.591 orang. Dengan kenaikan ini berarti total 78.572 orang telah terinfeksi penyakit pernapasan tersebut.
Angka kasus baru ini didapatkan dari hasil pemeriksaan 23.001 spesimen. Sedangkan dua provinsi yakni Jawa Timur dan DKI Jakarta menyumbang 621 kasus baru atau 39% dari total tambahan angka infeksi.
Jatim menyumbang tambahan pasien terbanyak yakni 353 kasus, sedangkan DKI mencatat adanya 268 pasien baru. Di bawahnya ada Sulawesi Selatan yakni 197 orang, Kalimantan Selatan sebanyak 161 kasus, dan Sumatera Utara yang melaporkan 130 orang terinfeksi.
“Kita harus yakin proses penularan masih terjadi karena protokol kesehatan belum dijalankan dengan baik,” kata juru bicara nasional penanganan Covid-19 Achmad Yurianto di Gedung BNPB, Jakarta, Selasa (14/7).
Pemerintah pun melaporkan adanya kenaikan jumlah pasien sembuh sebanyak 946 menjadi 37.636 orang. Adapun angka kematian akibat corona bertambah 54 sehingga total 3.710 orang meninggal usai terkena penyakit ini.
(Baca: Rekor Baru, Kasus Corona di Dunia Naik 212 Ribu Lebih dalam Sehari)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya memperkirakan puncak dari pandemi virus corona di Indonesia pada Agustus-September 2020. Namun, prediksi tersebut bisa meleset jika pemerintah tak melakukan sesuatu.
"Oleh sebab itu, saya minta pada para menteri untuk bekerja keras," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/7).