Kasus dan Laju Insidensi Corona Surabaya Masih Tertinggi di Jawa Timur

Dimas Jarot Bayu
15 Juli 2020, 12:03
Kasus dan Laju Insidensi Corona Surabaya Masih Tertinggi di Jawa Timur.
Didik Suhartono/ANTARA FOTO
Tim COVID Hunter bersiap melakukan pencarian terhadap pasien COVID-19 yang masih berkeliaran di Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur. Surabaya hingga kini masih menjadi wilayah penyebaran kasus dan angka kematian tertinggi virus corona di Jawa Timur.

Surabaya masih menjadi kota dengan jumlah kasus positif virus corona terbanyak di Jawa Timur. Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, ada 7.538 kasus positif corona di Surabaya hingga Minggu (12/7).

Kabupaten Sidoarjo menempati posisi kedua dengan kasus positif corona terbanyak di Jawa Timur, dengan 2.280 orang. Posisi berikutnya ada Kabupaten Gresik dengan 1.154 kasus positif corona.

“Kalau lihat angka (positif corona) tertinggi ada di Kota Surabaya,” kata anggota Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah di Gedung BNPB, Jakarta, Rabu (15/7).

(Baca: Kasus Corona RI Bertambah 1.591, Hampir 40% Berasal dari Jatim-Jakarta)

Tak hanya berdasarkan jumlah kasus, menurutnya Surabaya juga memiliki laju insidensi tertinggi di Jawa Timur. Laju insidensi di Surabaya tercatat sebesar 251,2 kasus per 100 ribu penduduk.

Insidensi dalam epidemiologi merupakan jumlah kasus baru dari satu penyakit yang dilaporkan pada periode tertentu. 

Selain Surabaya, Sidoarjo memiliki laju insidensi tertinggi kedua di Jawa Timur, yakni 113,96 kasus per 100 ribu penduduk. Adapun, Mojokerto memiliki laju insidensi sebesar 100,76 kasus per 100 ribu penduduk.

“Di Surabaya jauh lebih cepat penularannya,” katanya.

Lebih lanjut, BNPB juga mencatat Surabaya memiliki tingkat kematian corona tertinggi di Jawa Timur. Dia mencatat tingkat kematian akibat corona di Surabaya mencapai 22,06 kasus per 100 ribu penduduk.

(Baca: Positif Corona RI Bertambah 1.681 Kasus, Didominasi Orang Tanpa Gejala)

Berikutnya ada Sidoarjo yang  kembali menempati posisi kedua pada kasus kematian akibat corona dengan 6,59 kasus per 100 ribu penduduk. Sementara, tingkat kematian akibat corona di Gresik sebesar 6,19 kasus per 100 ribu penduduk.

Berdasarkan data ini, Dewi menilai pengendalian corona di Surabaya harus benar-benar dilakukan secara intensif. Bila tidak ditangani serius, dia khawatir jumlah kasus, laju insidensi, dan tingkat kematian akibat corona di Surabaya akan semakin tinggi.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...