Gandeng Mitra Lokal, Sarinah Akan Kembangkan Gerai di Arab Saudi
PT Sarinah (Persero) siap merambah pasar Arab Saudi tahun depan. Perseroan akan mengembangkan dua unit gerai di Jeddah dan Mekah dengan menggandeng mitra lokal.
Direktur Utama Sarinah, Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa mengatakan ekspansi bisnis ke Arab Saudi merupakan rencana bisnis jangka menengah perseroan. Arab Saudi dinilai potensial seiring dengan jumlah penduduk muslim terbesar dunia dan diperkirakan ada lebih dari 300 ribu jamaah haji dn umrah Indonesia berkunjung ke sana tiap tahunnya.
"Mudah-mudahan 2019 bisa direalisasikan. Kami sudah melakukan penjajakan dan sudah mendapat mitra lokal," ujarnya, Kamis (20/12).
Produk yang akan ditawarkan di gerai tersebut di anatarnya adalah makanan dan minuman serta kebutuhan ibadah pengunjung. "Kami akan sesuaikan dengan kebutuhan pasar," kata Ngurah.
(Baca: Bentuk Usaha Patungan, Alfamart Perdalam Ekspansi di Filipina)
Selain melalui ekspansi gerai, perseroan juga tengah menyasar peningkatan penjualan produk industri kreatif seperti batik dan kerajinan rotan ke Asia Tenggara. "Sasaran kami Tiongkok dan Filipina, sementara di Asean kami sedang mengirim batik ke Myanmar dan Thailand," katanya.
Sebelumnya produk tersebut cukup banyak diminati oleh pembeli dari negara di kawasan Eropa dan Afrika.
Dengan ekspansi ini, dia berharap bisa meningkatkan kontribusi ekspor yang mana hingga saat ini nilainya masih kecil. Hingga Oktober 2018, Ngurah mengaku total ekspor Sarinah baru mencapai US$ 1,6 juta.
Penjualan
Ngurah mengatakan segmen retail yang cukup lekata dengan perusahaan rupanya tumbuh stagnan dalam beberapa tahun terakhir. Namun sepanjang 2018, dia mengaku pendapatan Sarinah tumbuh signifikan 156% jika dibandingkan kinerja tahun lalu ditopang oleh bisnis perdagangan
"Tahun ini trading menjadi gamechanger," katanya.
Dia menyatakan impor minuman alkohol dan beras ketan yang dijual kembali jadi penopang pertumbuhan Sarinah. Sebagai pemegang lisensi impor kedua komoditas, peningkatan permintaan di dalam negeri yang membaik membuat penjualannya juga ikut terkerek.
Ekspor produk kerajinan, meskipun nilainya masih cukup minim tapi dinilai cukup membantu meningkatkan kinerja penjualan.
(Baca: Permintaan Melemah, Pemerintah Siapkan Kebijakan Diversifikasi Ekspor)
Sementara untuk memaksimalkan penjualan retail yang tumbuh stagnan dalam beberapa tahun terakhir, perseroan akan memanfaatkan sinergi BUMN untuk ekspansi serta perdagangan online. "Meski penjualan secara digital masih 3%, tapi kami tetap harus perhatikan," ujar dia.