Menristek Paparkan 10 Tren Teknologi Selama Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 diperkirakan akan banyak mengubah banyak hal termasuk tren penggunaan teknologi. Menteri Riset Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro menjelaskan, paling tidak ada sepuluh pergeseran pemanfaatan teknologi hingga dua tahun mendatang.
Ini lantaran dalam situasi normal baru akan ada perubahan pola interaksi masyarakat. Namun di sisi lain ekonomi akan tetap produktif sehingga pemanfaatan teknologi akan menjadi jalan keluar.
"Sepuluh tren teknologi untuk bahan riset dan pengembangan lebih dalam untuk less contact society," kata dia dalam Katadata Forum Virtual Series bertajuk 'Penanggulangan Covid-19 Berbasis Pengetahuan Dan Inovasi', Senin (22/6).
(Baca: Pengunjung Sepi, Hanya 80% Gerai di Mal Sudah Beroperasi)
Bambang mengatakan tren pertama adalah perubahan belanja lewat online yang terus menjadi kebutuhan masyarakat. Kedua, pembayaran dengan sistem digital akan semakin diminati karena efisien. Ketiga, teleworking atau kerja dari rumah yang marak dilakukan akan menghasilkan teknologi pendukung.
Keempat, telemedicine atau pemakaian aplikasi layanan kedokteran digital akan semakin dibutuhkan untuk menghindari kontak langsung. Kelima, tele-education dan pelatihan online selama pandemi covid-19 juga akan diminati. "Ini akan menjadi mainstream," kata Bambang,
Selanjutnya, teknologi hiburan seperti film dan lagu daring menjadi tren usai pandemi. Ketujuh, rantai pasok industri inti 4.0 untuk manufaktur. "Contohnya seperti big data, cloud computing, Internet of Things (IoT) akan lebih menjadi perhatian," ujar dia.
Bambang mengatakan kedelapan adalah percetakan tiga dimensi (3D) yang belum luas digunakan di Indonesia juga berpotensi menjadi tren. Kesembilan, robot dan drone akan menjadi andalan untuk membantu mengurangi interaksi dan pekerjaan manusia. "Jadi tugas manusia yang berbahaya digantikan robot dan drone," ujar dia.
Terakhir adalah penopang utama teknologi yakni 5G. Bambang mengatakan seluruh tren ini akan mengakibatkan hubungan antar manusia akan berbeda di masa depan. "Ke depannya akan ada campuran antara online dan offline," kata mantan Menteri Keuangan ini.
(Baca: Digitalisasi Kian Gencar, Bank Mandiri Jamin Tak akan PHK Karyawan)