Harga Minyak Brent Kembali ke Level US$ 70 per Barel
Harga minyak mentah jenis Brent kembali naik ke level US$ 70 per barel. Ini merupakan kedua kalinya harga minyak ringan itu menyentuh ke level tersebut. Harga Brent pernah menyentuh level US$ 70 Januari akhir tahun ini.
Hari ini, Senin (26/3), harga Brent dibuka di level US$ 70,50 per barel. Kenaikan harga minyak berkadar sulfur 0,37% ini sebenarnya terjadi sejak Jumat (23/3) lalu. Pada kesempatan itu harga minyak Brent ditutup US$ 70,45 per barel, dari hari sebelumnya hanya US$ 68,91 per barel.
Menurut analis Clipper Data Matt Smith, ada beberapa faktor yang membuat harga minyak Brent melonjak pekan lalu. “Ada laporan persediaan, perang tarif, dan ketegangan antara Arab Saudi dan Iran,” ujar dia, dikutip dari Reuters, Senin (26/3).
Sentimen lainnya yang mengerek harga minyak itu adalah keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengganti penasihat keamanan H.R. McMaster dengan John Bolton. Selain itu adalah rencana negara eksportir minyak (OPEC) dan Rusia untuk mengurangi produksi hingga 2019.
Mengutip Aljazeera, faktor lainnya yang membuat harga minyak naik adalah kemungkinan Amerika Serikat menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran. Kesepakatan ini diteken 2015 antara Iran dan Tiongkok, Prancis, Jerman, Rusia, Inggris dan Amerika Serikat. Dengan kesepakatan itu, sanksi Iran bisa dicabut asalkan mereka mau membatasi program nuklirnya.
Namun, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengisyaratkan negaranya masih mempertimbangkan menarik diri dari kesepakatan nuklir. Ini bisa membuat Iran masih terkena sanksi. Alhasil sikap tersebut bisa membatasi ekspor minyak mentah dan produk minyak Iran ke pasar global.
(Baca: Minyak Capai US$ 70 per Barel, Harga BBM Dinilai Tak Ekonomis)
Sementara itu, Morgan Stanley memprediksi Brent akan mencapai $ 75 per barel pada kuartal ketiga. Penyebabnya karena adanya peningkatan permintaan minyak secara musiman.