Dirut PLN Tuding Ada yang "Bermain" di Balik Isu Tarif Listrik
Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) Sofyan Basir akhirnya buka suara mengenai isu pencabutan subsidi listrik dengan daya 450 VoltAmpere (VA). Ia menganggap isu tersebut digunakan untuk memojokkan institusinya.
Penyebabnya, Sofyan menengarai, ada beberapa kelompok yang marah terhadap kebijakan PLN dalam melakukan efisiensi biaya. Pihak tersebut marah karena kehilangan porsinya. "Memang ada seperti memojokkan kami dari segala segi, mulai dari kontraktor, sampai dengan pengusaha batubara,” kata dia di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Rabu (31/5).
Namun, Sofyan tidak menjelaskan lebih detail pihak-pihak yang marah dan dirugikan dengan kebijakan PLN. Yang jelas, dia mengklaim, PLN berhasil menjalankan program efisiensi. Tahun 2015, PLN bisa menghemat Rp 42 triliun. Sedangkan tahun lalu nilainya bertambah lagi menjadi Rp 49 triliun.
Salah satu efisiensi yang dilakukan adalah tidak menaikkan tarif pembelian listrik dari pembangkit tenaga batu bara hingga akhir tahun ini. Alasannya, harga jual listrik PLN ke pelanggan juga tidak naik.Jjika harga pokok dinaikkan namun harga jual tetap maka bakal menggerus keuangan PLN.
Di sisi lain, Sofyan membantah adanya pencabutan subsidi listrik pelanggan 450 VA. Yang ada malah memberikan subsidi langsung dengan menggunakan kartu sehingga kebijakan itu bisa lebih tepat sasaran.
Namun, menurut dia, program penyaluran subsidi listrik menggunakan kartu itu pun masih tergolong jangka panjang. “Jadi, tidak ada dinaikkan (tarif listik),” ujar dia.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjanjikan tidak ada pencabutan subsidi tarif listik bagi kelompok pelanggan kurang mampu yang memakai daya 450 VoltAmpere (VA). Jadi, tarif listrik untuk kelompok pelanggan tersebut tidak akan naik sampai akhir tahun nanti.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andy Noorsman Sommeng mengatakan, keputusan itu bertujuan agar tidak memberatkan beban masyarakat kurang mampu. "Harga listrik 450 VA tidak naik sampai akhir tahun," kata dia kepada Katadata, Rabu (31/5).