Harga Emas Anjlok US$ 11, Logam Mulia Antam Turun Rp 5.000 per Gram
Harga emas merosot hingga US$ 11 per ons pada akhir perdagangan Rabu (14/4) atau Kamis pagi waktu Indonesia seiring dengan naiknya imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS). Hal ini membuat permintaan emas turun karena investor mencari instrumen dengan imbal hasil yang lebih tinggi.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, turun US$ 11,3 atau 0,65% menjadi US$ 1.736,30 per ons. Sehari sebelumnya, Selasa (13/4), harga emas berjangka melonjak US$ 14,9 atau 0,86% menjadi US$ 1.747,6.
Emas berjangka merosot US$ 12,10 (0,69%) menjadi US$ 1.732,70 pada Senin (12/4), setelah terpangkas US$ 13,4 (0,76%) menjadi US$ 1.744,80 pada Jumat (9/4), dan naik US$ 16,6 (0,95%) menjadi US$ 1.758,20 pada Kamis (8/4).
“Kenaikan imbal hasil obligasi tampaknya menambah tekanan yang sangat ringan ke pasar (emas)," kata direktur perdagangan logam di High Ridge Futures, David Meger, dikutip dari CNBC International, Kamis (15/4).
Meski demikian dia menilai turunnya harga emas lebih bersifat teknikal dengan level US$ 1.750 per ons menjadi level resisten teknis dan psikologis dalam jangka pendek.
Emas telah naik 0,86% pada Selasa (13/4) setelah indeks harga konsumen AS pada Maret naik paling tajam dalam lebih dari 8,5 tahun.
Sementara emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Imbal hasil obligasi yang lebih tinggi menantang status tersebut karena artinya dengan memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil akan membuat investor tidak dapat merealisasikan peluang keuntungan obligasi.
Analis Standard Chartered Suki Cooper pun menyampaikan bahwa pada kuartal kedua tahun ini harga emas berpeluang tertekan penguatan nilai tukar dolar.
"Tetapi setelah itu, kami memperkirakan dolar akan kembali ke tren pelemahannya, imbal hasil riil tetap negatif dan ekspektasi inflasi yang meningkat akan menghidupkan kembali minat investor pada emas," ujar Cooper.
Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bank sentral akan mengurangi pembelian obligasi bulanan sebelum berkomitmen untuk menaikkan suku bunga, mengklarifikasi urutan perubahan kebijakan moneter yang masih berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun di masa depan.
The Fed melaporkan dalam "Beige Book" terbarunya, pemulihan ekonomi AS mengalami akselerasi ke kecepatan sedang dari akhir Februari hingga awal April.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik US$ 9,8 sen atau 0,39% menjadi ditutup pada US$ 25,524 per ons. Platinum untuk pengiriman Juli naik US$ 20,3 atau 1,75% menjadi ditutup pada US$ 1.177,4 per ons.
Sejalan dengan anjloknya harga emas dunia, harga emas batangan Antam di butik Logam Mulia juga turun Rp 5.000 menjadi Rp 925.000 per gram. Sementara harga jual kembalinya juga turun Rp 5.000 menjadi Rp 817.000 per gram.
Berikut harga emas batangan di butik Logam Mulia Antam selengkapnya, Kamis (15/4):
- Harga emas batangan 0,5 gram Rp 512.500
- Harga emas batangan 1 gram Rp 925.000
- Harga emas batangan 2 gram Rp 1.790.000
- Harga emas batangan 3 gram Rp 2.660.000
- Harga emas batangan 5 gram Rp 4.400.000
- Harga emas batangan 10 gram Rp 8.745.000
- Harga emas batangan 25 gram Rp 21.737.000
- Harga emas batangan 50 gram Rp 43.395.000
- Harga emas batangan 100 gram Rp 86.712.000
- Harga emas batangan 250 gram Rp 216.515.000
- Harga emas batangan 500 gram Rp 432.820.000
- Harga emas batangan 1.000 gram Rp 865.600.000