Harga Logam Mulia Antam Rp 930.000 / Gram Mengekor Lonjakan Harga Emas
Harga emas dunia naik hingga lebih US$ 14 dolar per ons pada akhir perdagangan Selasa (13/4) atau Rabu pagi waktu Indonesia. Kenaikan dipicu lonjakan inflasi Amerika Serikat (AS) yang mendorong permintaan emas sebagai instrumen lindung nilai inflasi dan menekan nilai tukar dolar.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, melonjak US$ 14,9 atau 0,86% menjadi US$ 1.747,6 per ons. Sehari sebelumnya, Senin (12/4), emas berjangka anjlok US$ 12,10 atau 0,69% menjadi US$ 1.732,70.
Emas berjangka juga jatuh US$ 13,4 atau 0,76% menjadi US$ 1.744,80 pada Jumat (9/4), setelah terangkat US$ 16,6 atau 0,95% menjadi US$ 1.758,20 pada Kamis (8/4), dan turun US$ 1,40 atau 0,08% menjadi US$ 1.741,60 dolar AS pada Rabu (7/4).
"Kami perlu melihat data inflasi untuk membuat emas bergerak dan kami melihatnya hari ini dengan angka IHK itu. Dolar yang lebih lemah dan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS juga mendorong harga emas lebih lanjut," kata ahli strategi pasar RJO Futures, Bob Haberkorn, seperti dikutip Reuters (14/4).
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan inflasi naik 0,6% pada Maret dibandingkan bulan sebelumnya dan 2,6% dari setahun lalu. Capaian inflasi lebih tinggi dibandingkan dari yang diperkirakan.
Harga-harga konsumen AS naik paling tinggi dalam lebih dari 8,5 tahun pada Maret, memicu apa yang diperkirakan sebagian besar ekonom akan menjadi periode singkat inflasi yang lebih tinggi.
Dolar AS tergelincir ke posisi terendah tiga minggu setelah data tersebut, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sementara patokan imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun juga menurun.
Mendukung aset safe-haven emas lebih lanjut adalah kekhawatiran yang diangkat oleh keputusan para pejabat kesehatan AS untuk merekomendasikan jeda dalam penggunaan vaksin Covid-19 Johnson & Johnson.
“Saat ini, kita perlu melihat penembusan yang menentukan di atas US$ 1.765 untuk memicu gelombang pembelian naik hingga US$ 1.800," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.
Menurut Streible, level US$ 1.750 telah menjadi resisten harga emas yang kuat. Selain itu risiko geopolitik terkait dengan berita tentang Iran yang meningkatkan pengayaan nuklirnya juga memicu banyak pembelian emas dan perak.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik US$ 55,9 sen atau 2,25% menjadi ditutup pada US$ 25,426 per ons. Platinum untuk pengiriman Juli turun US$ 17,7 atau 1,51% menjadi menetap di US$ 1.157,1 per ons.
Seiring dengan lonjakan harga emas dunia, harga emas batangan Antam di butik logam mulia melesat hingga Rp 6.000 menjadi Rp 930.000 per gram. Sedangkan harga jual kembalinya melonjak Rp 8.000 menjadi Rp 822.000 per gram.
Simak harga logam mulia Antam selengkapnya:
- Harga emas batangan 0,5 gram Rp 515.000
- Harga emas batangan 1 gram Rp 930.000
- Harga emas batangan 2 gram Rp 1.800.000
- Harga emas batangan 3 gram Rp 2.675.000
- Harga emas batangan 5 gram Rp 4.425.000
- Harga emas batangan 10 gram Rp 8.795.000
- Harga emas batangan 25 gram Rp 21.862.000
- Harga emas batangan 50 gram Rp 43.645.000
- Harga emas batangan 100 gram Rp 87.212.000
- Harga emas batangan 250 gram Rp 217.765.000
- Harga emas batangan 500 gram Rp 435.320.000
- Harga emas batangan 1.000 gram Rp 870.600.000