Harga Minyak Diramal Kembali US$ 100/Barel Jika Permintaan Cina Pulih
Harga minyak dunia diramal kembali ke level US$ 100 per barel pada semester II tahun ini seiring dengan pulihnya permintaan energi Cina yang telah mencabut kebijakan pembatasan Covid-19 ketat.
Chief Executive Officer TotalEnergies Patrick Pouyanne mengatakan bahwa kondisi pasar global saat ini tetap sangat menguntungkan bagi perusahaan energi, dengan pelonggaran pembatasan Covid-19 ketat di Cina berpotensi mendorong permintaan untuk tahun 2023.
“Kami tidak akan terkejut melihat minyak kembali ke US$ 100 per barel,” kata Pouyanne seperti dikutip dari Reuters, Kamis (9/2). Saat ini harga acuan miyak dunia, Brent, bergerak di kisaran US$ 85 per barel. Terakhir kali Brent berada di level US$ 100 per barel yaitu pada Agustus 2022.
Pandangan yang sama juga disampaikan oleh perwakilan Iran dalam organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) Afshin Javan. Menurutnya harga minyak dapat naik kembali ke level US$ 100 per barel jika permintaan Cina pulih sementara pasokan tetap terbatas.
“Cina akan membutuhkan lebih banyak minyak setelah pencabutan pembatasan dan kembali memperketat kondisi pasokan global,” ujarnya.
Meski ada risiko pengetatan pasokan di masa depan, Javan mendukung keputusan OPEC+ pada Oktober 2022 untuk memangkas target produksi minyak sebesar 2 juta barel per hari (bph) atau sekitar 2% dari permintaan dunia, mulai November 2022 hingga akhir tahun 2023 untuk menopang pasar.
“Saya pikir OPEC sudah bergerak ke arah yang benar. Kenapa OPEC melakukannya (pemangkasan produksi), karena ketika itu prospek permintaan tidak terlalu optimistis,” kata dia.
Sekretaris Jenderal OPEC Haitham Al Ghais juga membela keputusan untuk memangkas target produksi sebesar 2 juta bph hingga akhir 2023. Menurutnya langkah tersebut telah membantu menstabilkan pasar minyak dunia.
Iran merupakan anggota OPEC meskipun saat ini ekspor minyaknya tengah terkena sanksi dari Amerika Serikat (AS) yang bertujuan untuk meredam program nuklir negara tersebut.
Harga minyak terpantau dalam tren positif dalam sepekan terakhir. Harga minyak acuan global, Brent, naik dari level US$ 79,94 per barel pada Jumat (3/2) menjadi US$ 85,45 per barel pada Kamis (9/2).
Sama halnya dengan harga minyak mentah Amerika Serikat (AS), West Texas Intermediate (WTI), yang naik dari US$ 73,39 per barel menjadi US$ 78,71 per barel pada periode yang sama.