Harga Batu Bara Acuan RI Turun Tipis Mengikuti Tren Harga Dunia

19 Juli 2023, 16:15

ANTARA FOTO/Andri Saputra/pras.

Sejumlah kapal kayu berusaha menarik kapal tongkang bermuatan batu bara melintasi perairan Tidore Kepulauan, Maluku Utara, Sabtu (29/4/2023).

Pemerintah melalui Kementerian ESDM menetapkan harga batu bara acuan (HBA) untuk periode Juli 2023 turun. Penurunan HBA sejalan dengan tren harga batu bara dunia yang terus merosot.

HBA Juli tertuang dalam Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 183.K/MB.01/MEM.B/2023 tentang Harga Mineral Logam Acuan dan Harga Batubara Acuan untuk Bulan Juli 2023 tertanggal 17 Juli 2023.

Adapun harga batu bara ditetapkan berdasarkan tiga kategori. Kategori pertama yaitu batu bara dalam kesetaraan nilai kalor 6.322 kcal/kg GAR, total moisture 12,58%, total sulphur 0,71%, dan ash 7,58%.

HBA untuk penyediaan listrik untuk kepentingan umum dan bahan bakar industri di dalam negeri selain industri pengolahan dan/atau pemurnian mineral ini ditetapkan US$ 191,6 per ton, naik tipis dibandingkan bulan sebelumnya US$ 191,26 per ton.

Kategori berikutnya yaitu HBA I dengan kesetaraan nilai kalor 5.200 kcal/kg GAR, total moisture 23,12%, total sulphur 0,69%, dan ash 6%, ditetapkan US$ 109,27 per ton. Harga tersebut turun US$ 3,32 dari US$ 112,59 per ton pada Juni.

Kemudian HBA II dengan kesetaraan nilai kalor 4.200 kcal/kg GAR, total moisture 35,29%, total sulphur 0,2%, dan ash 4,21%, ditetapkan US$ 75,2 per ton. Harga tersebut turun US$ 3,15 dibandingkan bulan sebelumnya US$ 78,35 per ton.

Harga batu bara acuan Indonesia yang terus turun sejalan dengan tren harga batu bara dunia, salah satunya yang diperdagangkan di ICE Newcastle, Australia yang dalam sebulan terakhir turun cukup dalam dari US$ 149 per ton menjadi US$ 134.

Secara keseluruhan harga batu bara dunia sepanjang tahun ini telah turun lebih dari 55%. Sedangkan HBA turun sekitar 37% dari US$ 305 per ton pada Januari untuk batu bara dengan kesetaraan nilai kalor 6.322 kcal/kg GAR.

Turunnya harga batu bara dipengaruhi oleh terus meningkatnya kapasitas energi terbarukan di dunia terutama di Cina yang merupakan negara pengonsumsi batu bara terbesar di dunia, dan di Amerika Serikat. Melimpahnya pasokan gas alam di Eropa juga turut menekan permintaan batu bara global.