Tangguh Train 3 Beroperasi Komersial, Kirim Kargo LNG Pertama ke PLN
Kilang gas alam cair (LNG) Tangguh Train 3 di Papua Barat mulai beroperasi secara komersial. Kilang ini baru saja mengirim kargo LNG pertamanya kepada PLN.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan bahwa mulai beroperasinya kilang LNG ini secara komersial merupakan capaian kemajuan yang luar biasa dari sebuah proyek strategi nasional yang besar.
"Pengapalan pertama kargo LNG ke PLN ini juga memberikan sinyal positif terhadap daya serap gas dalam negeri yang akan digunakan untuk menjawab tantangan energi Indonesia”, kata Dwi dalam keterangan resminya yang dikutip pada Kamis (19/10).
Pengiriman ini menandai dimulainya operasi komersil dari kilang Tangguh Train 3. Kargo LNG pertama ini sedang melakukan perjalanan menuju fasilitas regasifikasi PLN di Arun, provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Dimulainya operasi Tangguh Train 3 ini akan menambah produksi LNG sebanyak 3,8 juta ton. Bahkan secara tahunan, jumlah produksinya menyentuh angka 11,4 juta ton.
Dwi mengatakan bahwa Tangguh merupakan produsen LNG terbesar di Indonesia, kilang ini berkontribusi signifikan dalam pencapaian target produksi gas nasional sebesar 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030.
“Tangguh akan memegang peranan penting dalam menjawab kebutuhan energi gas di Indonesia yang terus bertambah. Total produksi gas dari Tangguh kini mencapai lebih dari sepertiga produksi gas nasional,” ucap Dwi.
Selain Train LNG baru, proyek Tangguh Train 3 juga terdiri atas konstruksi dua anjungan lepas Pantai, 13 sumur produksi, fasilitas pemrosesan LNG, hingga infrastruktur pendukung lainnya.
Proyek yang pembangunannya sempat tersendat akibat pandemi Covid-19 ini membutuhkan waktu enam setengah tahun untuk penyelesaian setelah mendapatkan persetujuan akhir investasi pada 2016.
Saat masa puncak konstruksi, proyek in melibatkan 13,5 ribu pekerja serta menghabiskan waktu 155 juta jam untuk bisa menyelesaikannya.
EVP Gas and Low Carbon Energy BP, Anja-Isabel Dotzenrath mengungkapkan Tangguh Train 3 telah beroperasi dengan aman. Dia menjelaskan kilang ini akan berkontribusi secara signifikan untuk menjawab kebutuhan energi yang lebih terjangkau dan dapat diandalkan.
“Membangun bisnis gas/LNG adalah strategi kami untuk bertransformasi menjadi perusahaan energi terpadu (integrated energy company), yang berinvestasi ke sistem energi hidrokarbon dan kepada pembangunan bisnis rendah karbon yang baru," kata Anja.
Kilang Tangguh Train 3 berencana untuk meningkatkan dampak positif kepada masyarakat sekitar. Mereka menyisihkan sebagian gas yang diproduksi didedikasikan kepada elektrifikasi di Papua Barat.
Selain itu juga untuk melanjutkan pengembangan pekerja Tangguh dari Papua dari 73% sampai 85% pada tahun 2029, sesuai dengan komitmen yang telah dibuat oleh Tangguh.