Potensi Pengelolaan Limbah Terak Feronikel, Apa Saja?
Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan limbah terak feronikel memiliki potensi tinggi untuk dikelola. Eni Febriana, yang merupakan periset metalurgi ekstraksi BRIN, mengatakan dalam terak feronikel terdapat sejumlah logam berharga yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi.
Ia menyebutkan dikeluarkannya terak feronikel dari daftar limbah B3 memberikan peluang pemanfaatan dalam skala besar. "Terak feronikel dapat dimanfaatkan kembali dengan diambil unsur berharganya dan dimanfaatkan sebagai bahan material lain," kata dia dikutip dari Antara, Sabtu (28/10).
Ia mencontohkan produk yang dapat diolah dari pemanfaatan terak feronikel antara lain semen, mineral fiber, keramik kaca, sejumlah bahan tanah panas, dan mineral berharga lainnya yang terkandung di dalam terak feronikel itu. "Saat ini pemanfataan terak feronikel hanya sebatas untuk urukan jalan, urukan bekas tambang, atau hanya ditampung pada area penampungan saja," kata dia.
Dengan hanya ditampung pada area penampungan, menurut Eni, terak feronikel akan menjadi masalah karena dapat mencemari lingkungan. Ia mendorong perusahaan untuk mengolah terak feronikel secara lestari sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 2 Tahun 2014 yang menyatakan terak feronikel dikategorikan sebagai limbah yang dapat dimanfaatkan kembali.
Ia tak memungkiri, pengelolaan terak feronikel memliki sejumlah tantangan antara lain karena kandungan main metal dan valuable metal content seperti silikon, magnesium, kalsium yang rendah. Namun, ia mengatakan upaya pengelolaan terak feronikel kembali merupakan salah satu penerapan kelestarian dengan meminimalisasi limbah dan mengelolanya kembali menjadi bahan berharga.