BUMI Resources Jalin Kerja Sama Hilirisasi Batu Bara dengan Perusahaan Cina

Mela Syaharani
18 November 2024, 09:03
BUMI
www.bumiresources.com
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan BUMI Resources menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan perusahaan Cina terkait hilirisasi batu bara. Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Tri Winarno menyebut penandatanganan MoU ini terlaksana saat kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Cina, beberapa waktu lalu.

“BUMI ada tanda tangan dengan perusahaan Cina untuk hilirisasi batu bara menjadi metanol,” kata Tri saat ditemui di Kementerian ESDM dikutip Senin (18/11).

Corporate Secretary BUMI Resources Dileep Srivastava membenarkan adanya MoU tersebut. Namun Dileep mengatakan dirinya belum dapat merinci rencana kerja sama hilirisasi ini.

“Karena adanya klausul kerahasiaan dalam perjanjian dengan mitra kami di Cina, kami tidak dapat merincikan secara spesifik mengenai perusahaan tersebut untuk saat ini,” kata Dileep kepada Katadata.co.id pada Jumat (15/11).

Kendati demikian, Dileep memastikan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan hilirisasi batu bara. Menurutnya, hal ini menjadi langkah strategis bagi kedua perusahaan dan Indonesia.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebelumnya menekankan, hilirisasi batu bara merupakan program yang wajib dilakukan oleh perusahaan pemilik perjanjian karya pengusahaan pertambangan batu bara atau PKP2B.

Setelah PKP2B habis, pemerintah menyetujui perpanjangan kontrak sejumlah pertambangan menjadi izin usaha pertambangan khusus atau IUPK. Bahlil menyebut beberapa contoh perusahaan pemilik PKP2B yang diperpanjang menjadi IUPK, seperti Adaro Indonesia, Arutmin Indonesia, Kaltim Prima Coal, dan Kideco Jaya Agung.

Kementerian ESDM telah menyetujui program hilirisasi dari lima perusahaan batu bara pemegang PKP2B generasi satu yang masa IUPK sudah habis. Mereka adalah PT Multi Harapan Utama, PT Adaro Indonesia, PT Kaltim Prima Coal, PT Arutmin Indonesia, dan PT Kideco Jaya Agung. 

“Sebenarnya ada PT Kendilo Coal Indonesia, tapi masih bermasalah dan ada kasus,” kata Staf Ahli Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam Kementerian ESDM Lana Saria dalam acara Power Talk Energy Series di Jakarta, pada Kamis (13/6). 

Berikut rincian program hilirisasi batu bara dari lima perusahaan yang telah disetujui: 

  1. Kaltim Prima Coal (2025): gasifikasi batu bara menjadi metanol dan dapat berubah bentuk ke amonia, kapasitas produk metanol 1,8 juta ton per tahun  PT. Arutmin Indonesia (2026): gasifikasi batu bara menjadi metanol dan dapat berubah bentuk amonia, kapasitas produk metanol 2,95 juta ton per tahun  
  2. Adaro Indonesia (2026): batu bara menjadi dimetil eter (DME), kapasitas produk metanol 2 juta ton per tahun dan DME 1,34 juta per tahun 
  3. Multi Harapan Utama (2027): batu bara menjadi semi kokas, kapasitas produk semi kokas 500 ribu ton per tahun  
  4. Kideco Jaya Agung (2029 & 2031): gasifikasi batu bara, kapasitas produk amonia 100 ribu ton per tahun dan urea 172 ribu per ton

Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...