Harga Minyak Naik Imbas Potensi Pembebasan Tarif AS untuk Mobil dan Impor Cina

Mela Syaharani
15 April 2025, 09:15
harga minyak
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.
Pekerja berjalan di kapal tongkang akomodasi (Barge 222) Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) di Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa (14/6/2022). dimana harga minyak dunia saat ini sudah mencapai sekitar 120 dolar Amerika per barel yang disebabkan konflik di Rusia dan Ukraina.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Harga minyak acuan dunia naik di awal perdagangan pada Selasa (15/4). Hal ini disebabkan oleh pembebasan tarif baru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump serta kenaikan impor minyak mentah Cina sebagai antisipasi terhadap pasokan Iran yang lebih ketat.

Minyak mentah Brent naik 27 sen atau 0,42% menjadi US$ 65,15 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 26 sen atau 0,42%, menjadi US$ 61,79 per barel.

Kebijakan perdagangan AS yang terombang-ambing telah menciptakan ketidakpastian bagi pasar minyak global dan mendorong organisasi pengekspor minyak dunia atau OPEC menurunkan proyeksi permintaan untuk pertama kalinya sejak Desember. Terkait perang dagang yang kian panas, Trump mengatakan dirinya sedang  mempertimbangkan modifikasi tarif 25% yang dikenakan pada impor mobil dan suku cadang mobil asing dari Meksiko, Kanada, dan tempat-tempat lain.

Pemerintahan Trump telah mengumumkan pada Jumat lalu bahwa mereka akan memberikan pengecualian tarif impor pada smartphone, komputer, dan beberapa barang elektronik lainnya, yang sebagian besar diimpor dari Cina. Hal ini mendorong kedua patokan minyak untuk ditutup sedikit lebih tinggi pada Senin (14/4).

Kemudian pada Minggu, Trump mengatakan dia akan mengumumkan tingkat tarif pada semikonduktor impor selama seminggu ke depan. Juga ada pengajuan Federal Register yang menunjukkan bahwa pemerintah telah memulai penyelidikan terhadap impor semikonduktor pada 1 April.

Hal ini mendukung data yang menunjukkan bahwa impor minyak mentah Cina pada Maret naik hampir 5% dari tahun sebelumnya. Kenaikan impor minyak Cina terjadi karena kedatangan minyak Iran melonjak untuk mengantisipasi penegakan sanksi AS yang lebih ketat.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...