ESDM tetap Cari Potensi Litium Domestik di Tengah Rencana Impor ke Australia

Mela Syaharani
8 Agustus 2025, 10:37
Ilustrasi baterai lithium-ion
123RF.com/malp
Ilustrasi baterai lithium-ion
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tetap mencari potensi keberadaan litium domestik, di tengah rencana impor dari Australia. Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid menyebut, Indonesia masih memiliki potensi litium.

“Saya belum mengetahui terkait impor tersebut, tapi kalau litium kami tetap terus mencari,” kata Wafid saat ditemui di Kementerian ESDM, Kamis (7/8).

Wafid menyebut salah satu wilayah yang memiliki potensi lithium adalah di Bledug Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah. Pemerintah sudah sejak lama melakukan penelitian kandungan litium di Bledug Kuwu, namun hingga saat ini belum dilakukan eksplorasi di area tersebut.

“Kalau penelitian sudah dari dulu,” ujarnya.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebelumnya mengatakan, Indonesia akan mengimpor litium dari Australia. Impor ini dilakukan untuk melengkapi kebutuhan empat bahan utama pembuatan baterai kendaraan listrik (EV). 

“Sekarang kami sedang ada kerja sama dengan Australia untuk impor litium. Ini merupakan hal bagus karena market baterai EV Indonesia ke depan itu cukup besar, pemerintah juga ingin mendorong net zero emission pada 2060,” kata Bahlil dalam acara Indonesia Battery Summit 2025, Selasa (5/8).

Dia menyebut selama ini Indonesia mengimpor litium dari negara-negara Afrika. Melalui rencana impor dari Australia, menurutnya hal ini akan membuat harganya lebih ekonomis. “Secara biaya transportasi, kemudian ada beberapa teman pelaku usaha sudah mengambil tambang di sana,” ujarnya.

Potensi Litium

Kementerian ESDM melaporkan sejumlah lokasi di Grobogan, Jawa Tengah berpotensi mengandung litium dan boron. Hal ini didasarkan penelitian yang dilakukan kementerian tersebut. 

Pada 2023 Tim Tim Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi (PSDMBP) Badan Geologi Kementerian ESDM bersama Eramet melakukan kunjungan ke Grobogan Jawa Tengah.

Kunjungan lapangan tersebut ditujukan dalam rangka mengambil sampel untuk analisis litium. Sebagai informasi, Litium dan Boron termasuk dalam mineral strategis untuk membuat baterai. 

“Selama field trip dilakukan pula pengambilan sampel air dan lumpur di lima lokasi yaitu: Bledug Kuwu, Bledug Cangkring, Crewek, Jono, dan Bledug Kesongo," kata Kepala PPSDMB Agung Pribadi dalam siaran pers, dikutip Senin (20/5/24).

Setelah dilakukan pemeriksaan, air dari gunung lumpur Bledug Kuwu mempunyai kandungan litium 103-111 ppm dan boron 464-534 ppm. Sedangkan air sisa pada tambang garam mempunyai kadar litium mencapai 1059-1110 ppm dan boron 2660-2781 ppm.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...