Dipanggil Prabowo, Bahlil Laporkan Progres Sumur Rakyat hingga Bioetanol

Ade Rosman
19 Oktober 2025, 19:57
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia
Kementerian ESDM
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memenuhi panggilan Presiden Prabowo Subianto ke kediaman pribadinya yang terletak di Jalan Kertanegara Nomor 4, Jakarta Selatan, pada Minggu (19/10) sore.

Ketua Umum Partai Golkar itu mengatakan, ia melaporkan sejumlah hal dalam kesempatan itu. Pertama, hasil kunjungannya ke beberapa daerah, yakni Sumatera Selatan menyangkut dengan sumur-sumur masyarakat. 

“Saya ke Musi, ke Kabupaten Musi Banyuasin, di sana ada 22.000 sumur masyarakat yang rata-rata satu sumur itu bisa minimal 2 barel per day, dan ini cukup besar,” kata Bahlil, di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta, Minggu (19/10). 

Ia mengatakan, Prabowo meminta agar legalisasinya dipercepat karena menyangkut implementasi Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945. Yang kedua, Bahlil melaporkan pada Prabowo tentang Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk rakyat.

“Bapak Presiden juga memerintahkan untuk segera ditindaklanjuti,” kata dia. 

Selain itu, Bahlil juga melaporkan implementasi B50 untuk biodiesel dan bioetanol untuk E10. 

“Dan yang ketiga, kami berbicara tentang implementasi daripada B50 untuk biodiesel dan bioetanol untuk bensin E10, yang beliau menanyakan tentang persiapan-kesiapan untuk bisa diimplementasikan,” kata dia. 

Selanjutnya, kata Bahlil, ia dan Prabowo berbicara mengenai hilirisasi. Ia juga merincikan tentang percepatan kilang. 

“Kilang, dari 18 titik yang dibicarakan. Ada dua kilang ya. Kilang kalau yang sekarang refinery yang ada di Kalimantan Timur yang punya Pertamina, itu untuk beberapa produknya akan diresmikan di bulan November ini,” kata Novel. 

Bahlil mengatakan kilang-kilang baru tengah dikerjakan di 18 titik. Ia berharap feasibility study atau studi kelayakan dari Danantara sudah final. 

“Kalau sudah final, itu sudah bisa kita mulai implementasikan karena arahan Bapak Presiden, setiap wilayah itu ada kilang portable spot-spot,” katanya. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Ade Rosman

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...