Smelter Freeport Indonesia di Gresik Disetop Imbas Longsor, Beroperasi Lagi 2026

Andi M. Arief
24 November 2025, 19:08
smelter freeport, gresik,
Dokumentasi Feeport
Tim penyelamat tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia melakukan evakuasi karyawan terjebak luncuran material basah di Grasberg Block Cave.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Freeport Indonesia atau PTFI menghentikan operasional smelter di Manyar, Gresik, Jawa Timur akibat longsor di tambang Grasberg Block Cave atau GBC pada September. Pabrik pemurnian tembaga dan logam ini dijadwalkan kembali beroperasi pada kuartal kedua 2026.

Smelter Freeport Indonesia di Manyar itu memiliki kapasitas terpasang pemurnian hingga 1,7 juta ton konsentrat tembaga dan 6.000 ton lumpur anoda per tahun. Pabrik ini dapat mengolah lumpur anoda menjadi beberapa logam berharga, seperti emas, perak, platinum paladium, selenium, bismut, dan timbal.

"Seluruh hasil produksi tambang kami di Papua Tengah kini dikirim ke PT Smelting yang hanya dapat memproduksi tembaga. Smelter di Manyar belum produksi sampai akhir tahun ini dan baru melakukan produksi pada kuartal kedua tahun depan," kata Direktur Utama Freeport Indonesia Tony Wenas dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR, Senin (24/11).

Tony menargetkan utilitas pabrik pemurnian perseroan baru dapat mencapai 80% pada April - Juni 2026.

Pengiriman hasil tambang ke smelter perseroan di Manyar, Gresik baru dilakukan setelah tambang GBC kembali beroperasi pada kuartal pertama tahun depan.

Tambang GBC memiliki kapasitas produksi 150 ribu ton bijih per hari atau hampir 70% dari kapasitas terpasang usaha pertambangan Freeport Indonesia. Oleh karena itu, kapasitas produksi usaha tambang PTFI saat ini hanya 30% lantaran aktivitas produksi di tambang GBC dihentikan.

Pengoperasian tambang GBC dan smelter Manyar diperkirakan tetap membuat volume produksi turun 10% lebih tahun depan. Secara rinci, produksi emas diproyeksikan turun hampir 21,21% dari perkiraan tahun ini 33 ton menjadi 26 ton, sementara produksi tembaga susut hampir 11% menjadi 478 ribu ton.

Freeport Indonesia masih berusaha membersihkan tambang GBC dari material hasil bencana longsor pada 8 September 2025. PTFI menjadwalkan perbaikan infrastruktur yang rusak di GBC pada bulan depan agar dapat beroperasi secara parsial pada Januari - Maret 2026.

Tony pun memperkirakan pendapatan tahun depan US$ 8,31 miliar, menurun 2,33% dibandingkan proyeksi tahun ini US$ 8,51 miliar. Hal ini karena kenaikan harga tembaga dan emas di pasar global.

Menurut dia, harga emas akan naik 16,75% dari perkiraan tahun ini US$ 3.426 per ons menjadi US$ 4.000 per ons. Harga tembaga diramal tumbuh 6,5% menjadi US$ 4,75 per pon.

"Walaupun terjadi penurunan produksi yang signifikan pada tahun depan, dengan harga yang diperkirakan jauh lebih baik tahun ini, maka penerimaan negara dari Freeport Indonesia pada tahun depan akan mencapai US$ 2,9 miliar," katanya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...